Ringkasan Sejarah SMA Kelas 12 Program IPA: Proses Revolusi Hijau dalam Meningkatkan Produksi Pertanian

- 31 Januari 2024, 09:56 WIB
Ringkasan Sejarah SMA Kelas 12 Program IPA: Proses Revolusi Hijau dalam Meningkatkan Produksi Pertanian
Ringkasan Sejarah SMA Kelas 12 Program IPA: Proses Revolusi Hijau dalam Meningkatkan Produksi Pertanian /pexels.com/thanhhoa tran /

INFOTEMANGGUNG.COM - Pelajar kelas 12, pada kesempatan ini kita akan membaca ringkasan Sejarah SMA kelas 12 Program IPA: Proses Revolusi Hijau dalam Meningkatkan Produksi Pertanian.

Revolusi hijau sering dikenal sebagai revolusi agraria ialah suatu perubahan cara bercocok tanam dari cara tradisional berubah ke cara modern guna meningkatkan produktivitas pertanian.

Baca Juga: Apa Itu Polimer? Pengertian Polimer, Klasifikasi, dan Sifatnya – Materi Kimia Kelas 12

Definisi lain menyebutkan revolusi hijau ialah revolusi produksi biji-bijian dari penemuan ilmiah berupa benih unggul baru dari varietas gandum, padi, jagung yang membawa dampak hasil panen yang tinggi.

Tujuan revolusi hijau: meningkatkan produktivitas pertanian dengan cara penelitian dan eksperimen bibit unggul.

Latar Belakang Munculnya Revolusi Hijau

Munculnya revolusi hijau dilatarbelakangi oleh:

-Hancurnya lahan pertanian akibat PD I dan PD II.
-Pertambahan penduduk meningkat sehingga kebutuhan pangan juga meningkat.
-Terdapat lahan tidur.
-Upaya peningkatan produksi pangan.

Ringkasan Sejarah SMA Kelas 12 Program IPA: Proses Revolusi Hijau dalam Meningkatkan Produksi Pertanian

Revolusi hijau digagas dan bermula dari hasil penelitian dan tulisan Thomas Robert Malthus (1766 – 1834) yang memiliki pendapat bahwa “Kemiskinan dan kemelaratan adalah masalah yang dihadapi manusia yang disebabkan oleh tidak seimbangnya pertumbuhan penduduk dengan peningkatan produksi pertanian.

Pertumbuhan penduduk sangat cepat dihitung dengan deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128, dst.) sedangkan peningkatan produksi pertanian dihitung dengan deret hitung (1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, dst.)”.

Pengaruh tulisan Robert Malthus tersebut, yakni:

-gerakan pengendalian pertumbuhan penduduk dengan cara pengontrolan jumlah kelahiran;
-gerakan usaha mencari dan meneliti bibit unggul dalam bidang pertanian.

Baca Juga: Kunci Jawaban Biologi Kelas 12 Halaman 26-27 Kurikulum Merdeka, Aktivitas 1.10: Transpor Elektron

Perkembangan Revolusi Hijau

Revolusi hijau dimulai sejak berakhirnya PD I yang berakibat hancurnya lahan pertanian. Penelitian disponsori oleh Ford and Rockefeller Foundation di Meksiko, Filipina, India, dan Pakistan.

IMWIC (International Maize and Wheat Improvement Centre) adalah pusat penelitian di Meksiko. Sedangkan di Filipina, IRRI (International Rice Research Institute) berhasil mengembangkan bibit padi baru yang produktif yang disebut padi ajaib atau padi IR-8.

Di tahun 1970, Norman Borlang mendapat hadiah nobel sebab gagasannya mencetuskan revolusi hijau dengan mencari jenis tanaman biji-bijian yang bentuknya cocok untuk mengubah energi surya menjadi karbohidrat pada tanah yang diolah menjadi subur dengan tanaman yang tahan terhadap hama penyakit.

Upaya Norman meningkatkan produktivitas pertanian antara lain dengan cara sebagai berikut:

-Pembukaan areal pertanian dengan pengolahan tanah.
-Mekanisme pertanian dengan penggunaan alat-alat pertanian modern seperti bajak dan mesin penggiling.
-Penggunaan pupuk-pupuk baru.
-Penggunaan metode yang tepat untuk memberantas hama, misalnya dengan alat penyemprot hama, penggunaan pestisida, herbisida, dan fungisida.

Perkembangan Revolusi Hijau berpengaruh pula terhadap Indonesia.

Upaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

a. Intensifikasi Pertanian

Intensifikasi pertanian adalah upaya peningkatan produksi pertanian dengan menerapkan formula pancausaha tani (pengolahan tanah, pemilihan bibit unggul, pemupukan, irigasi, dan pemberantasan hama).

b. Ekstensifikasi Pertanian

Ekstensifikasi pertanian ialah upaya peningkatan produksi pertanian dengan memperluas lahan pertanian, biasanya di luar Pulau Jawa.

c. Diversifikasi Pertanian

Diversifikasi pertanian ialah upaya peningkatan produksi pertanian dengan cara penganekaragaman tanaman, contohnya dengan sistem tumpang sari (di antara lahan sawah ditanami kacang panjang, jagung, dan sebagainya).

d. Rehabilitasi Pertanian

Rehabilitasi pertanian yakni upaya peningkatan produksi pertanian dengan cara pemulihan kemampuan daya produktivitas sumber daya pertanian yang telah kritis.

Baca Juga: Kunci Jawaban Ekonomi Kelas 12 SMA/MA Soal tentang Materi Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Faktor-faktor penyebab timbulnya lahan kritis ialah sebagai berikut:

-Penanaman yang terus menerus.
-Penggunaan pupuk kimia (pestisida, herbisida).
-Erosi karena penebangan liar.
-Irigasi yang tidak teratur.

Upaya guna memperbaiki lahan pertanian antara lain dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

-Reboisasi untuk kawasan hutan/nonhutan.
-Melakukan tebang pilih.
-Pembibitan kembali.

Keuntungan Revolusi Hijau

Adapun keuntungan dari adanya Revolusi Hijau, ialah sebagai berikut:

-Ditemukannya berbagai jenis tanaman dan biji-bijian/varietas unggul.
-Meningkatnya produksi pertanian yang berarti dapat mengatasi pangan.
-Pendapatan petani meningkat yang berarti meningkatnya kesejahteraan petani.
-Tahun 1988, Indonesia mendapat penghargaan dari FAO karena berhasil dalam swasembada pangan.

Kelemahan Revolusi Hijau

Adapun kelemahan dari Revolusi Hijau ialah sebagai berikut:

-Menghabiskan dana yang besar untuk biaya penelitian.
-Menurunnya daya produksi tanah karena ditanami terus menerus.
-Polusi tanah dan air akibat penggunaan pupuk pestisida yang berlebihan.
-Dengan mekanisasi pertanian mengakibatkan tenaga manusia digantikan mesin.

Demikianlah ringkasan Sejarah SMA kelas 12 Program IPA: Proses Revolusi Hijau dalam Meningkatkan Produksi Pertanian. Semoga bermanfaat.***

Disclaimer:

Jawaban yang tertera di atas sifatnya tidak mutlak.
Jawaban tersebut bersifat terbuka sehingga bisa dieksplorasi lagi lebih lanjut.

<p><em>Dapatkan informasi terbaru terkait dunia pendidikan dengan bergabung di grup telegram kami.&nbsp;Mari bergabung di Grup Telegram dengan cara klik tombol dibawah ini:</em></p>
<p><a href="https://t.me/+-dPk-OQ9C485Mzhl" target="_blank" rel="noopener noreferrer"><button style="border: none; background-color: yellow; color: black; height: 35px; padding: 5px 25px; border-radius: 20px;"> <strong>Gabung Grup Telegram</strong> </button></a></p>
<p>Kamu juga bisa request kunci jawaban atau info lainnya dengan topik pendidikan.</p>

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: Buku.kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x