Kunci Jawaban Cerdas Cergas Berbahasa Indonesia Kelas 11 SMA Halaman 9 Bab 1 Kurikulum Merdeka

- 12 Januari 2024, 11:42 WIB
Kunci Jawaban Cerdas Cergas Berbahasa Indonesia Kelas 11 SMA Halaman 9 Bab 1 Kurikulum Merdeka
Kunci Jawaban Cerdas Cergas Berbahasa Indonesia Kelas 11 SMA Halaman 9 Bab 1 Kurikulum Merdeka /Pexels.com /Kuncheek/

Soal 2. Identifikasilah pola pengembangan paragraf deduksi atau induksi paragraf-paragraf di bawah ini!

a. Pemerintah lewat Kementerian Pertanian berniat menambah luas lahan sawah guna menciptakan ketahanan pangan nasional. Hal ini dirasa penting karena banyak lahan pertanian yang mengalami alih fungsi.

Ketahanan pangan ini dirasa mendesak untuk segera dilakukan karena krisis yang melanda seluruh bangsa-bangsa di dunia akibat pandemi Covid-19.

Setiap bangsa harus segera memenuhi kebutuhan pangannya sendiri dan tidak bisa bergantung pada impor dari bangsa lain. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang matang terutama menyangkut daerah mana di Indonesia yang layak untuk segera dibuka menjadi lahan pertanian baru.

Baca Juga: Kunci Jawaban Cerdas Cergas Berbahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 17 Bab 1 Melengkapi Paragraf, Kurikulum Merde

b. Buah lokal dipercaya lebih sehat dan segar dibandingkan buah impor. Hal ini disebabkan buah impor yang masuk ke Indonesia memerlukan waktu yang cukup lama dalam proses pengirimannya. Seperti buah apel yang diimpor dari Amerika.

Mereka butuh waktu lebih dari tiga minggu untuk sampai ke tanah air. Hanya dengan proses pengawetan buah tersebut akan tetap segar ketika sampai ke masyarakat Indonesia. Dengan alasan itulah, mengonsumsi buah lokal dirasa lebih menyehatkan karena pastinya tidak ada unsur pengawet.

c. Gerakan mencintai barang dalam negeri semakin lantang digaungkan. Buah dan sayur sebagai bagian dari kekayaan hayati Indonesia juga menjadi fokus gerakan. Namun, sejumlah permasalahan masih terus mengganjal.

Baru-baru ini Menteri Pertanian mengatakan bahwa tingkat konsumsi buah dan sayur masyarakat Indonesia masih rendah.Tingkat konsumsi buah lokal masyarakat Indonesia belum mencapai 40 kg per kapita setiap tahun, padahal seharusnya lebih dari 65 kg per kapita per tahun. Permasalahan yang lain seperti volume produksi dari tingkat petani.

Selama ini, produksi buah-buahan lokal masih dari usaha yang bersifat pekarangan, bukan perkebunan besar. Dengan kondisi tersebut, volume produksi buah-buahan lokal Indonesia juga menjadi terbatas.

Halaman:

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: Buku.kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah