Hal ini memiliki hubungan dengan landasan filosofis pengembangan kurikulum merdeka.
Kita dapat melihat bahwa akar budaya lokal serta budaya bangsa merupakan landasan pengembangan kurikulum dalam membangun kehidupan masa kini dan masa mendatang.
Landasan filosofi ini juga menekankan bahwa budaya setempat dan budaya nasional menjadi dasar bagi siswa untuk belajar dan berpartisipasi mengenai berbagai nilai yang penting.
Selain mampu mengembangkan budaya setempat dan budaya nasional untuk dijadikan nilai budaya yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari serta di masa yang akan datang.
Selain itu, perwujudan tentang kebudayaan diaplikasikan dalam sebuah proyek penguatan profil pelajar pancasila dalam kurikulum merdeka.
Proyek ini dijadikan manifestasi sebagai perwujudan nilai-nilai bangsa Indonesia diantaranya dalam pengembangan karakter dan kompetensi siswa.
Profil pelajar pancasila diwujudkan dalam beberapa dimensi, yaitu: 1)Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia; 2) Berkebhinekaan global; 3) Bergotong royong; 4) Kreatif; 5) Bernalar kritis; dan 6) Mandiri.
Referensi
Rusmana, F. A. I. Memerdekaan Siswa Melalui Pendidikan: Relevansi Konsepsi Pemikiran Pendidikan Ki Hajar Dewantara. artikel UNJ.
https://ejournal.unma.ac.id/index.php/jee/article/download/5487/3071
Baca Juga: Ceritakan Refleksi Pembelajaran yang Anda Dapatkan Pada Materi Hari Ini, Yuk Lihat Contoh Refleksi
Jadi, itulah jawaban bagaimana kaitan antara filosofi pendidikan Ki hadjar Dewantara dengan kurikulum merdeka.