Melalui asesmen formatif dan sumatif, guru dapat mengukur perkembangan siswa dari waktu ke waktu. Ini membantu dalam menentukan apakah pendekatan pembelajaran yang diterapkan berhasil atau perlu disesuaikan.
6. Menginformasikan Keputusan Pendidikan
Hasil asesmen sering digunakan untuk membuat keputusan pendidikan, seperti penempatan siswa, pengembangan kurikulum, atau perubahan metode pengajaran. Dengan demikian, asesmen memberikan dasar untuk keputusan-keputusan ini.
7. Menyediakan Data Tangible untuk Stakeholder
Hasil asesmen memberikan data yang dapat diukur untuk disampaikan kepada berbagai pemangku kepentingan, termasuk guru, orang tua, dan administrator sekolah.
Data ini dapat digunakan untuk menginformasikan mereka tentang progres siswa dan efektivitas pembelajaran.
Baca Juga: Enkulturasi adalah Pengertian Pendidikan Ditinjau Dari? Berikut Ini Jawaban dan Pembahasannya
Dalam keseluruhan, penting untuk mengakui bahwa asesmen bukan hanya sekadar alat pengukur, tetapi juga landasan yang kuat dalam pembelajaran.
Hasil asesmen mencerminkan lebih dari sekadar pencapaian; mereka adalah jendela yang membuka ruang untuk pertumbuhan dan pemahaman yang lebih dalam.
Dengan memanfaatkan informasi dari asesmen, siswa dapat mengidentifikasi kelemahan, memperkuat kekuatan, dan mengarahkan langkah-langkah selanjutnya dalam proses belajar mereka.