Fasilitasi komunikasi terbuka di kelas, baik melalui diskusi langsung atau platform daring, dapat mendorong peserta didik untuk lebih terbuka tentang pengalaman pembelajaran mereka.
Demikian pembahasan mengenai peran penting asesmen sebagai jendela bagi peserta didik dalam proses pembelajaran.
Melalui mekanisme evaluasi yang inklusif, mereka bukan hanya objek penilaian, tetapi juga subjek yang memberi kontribusi berharga.
Dengan ruang yang diberikan asesmen, siswa mampu memberikan umpan balik yang memperkaya pendekatan pembelajaran.
Di tangan mereka, asesmen bukan lagi sekadar pengukur hasil belajar, melainkan alat untuk refleksi dan pengembangan diri.
Dengan demikian, kesempatan bagi peserta didik untuk berpartisipasi dalam asesmen tak hanya menguntungkan mereka secara individual, tetapi juga memperkaya proses pendidikan secara keseluruhan.***