Seiring berjalannya waktu, kompetensinya diakui oleh pihak sekolah, dan ia diberikan tanggung jawab yang lebih besar.
Kemampuan Pak Amir dalam merancang dan mengimplementasikan kurikulum yang inovatif tidak hanya memberikan manfaat bagi siswa, tetapi juga meraih pengakuan dari pihak sekolah.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusinya, Pak Amir mendapatkan kenaikan pangkat yang memperkuat posisinya di sekolah.
Hal ini mencerminkan sistem yang menghargai bakat dan usaha, mendorong orang-orang untuk terus berprestasi.
Jadi kita sudah mengetahui jawaban dan pembahasan pertanyaan kasus Pak Amir ini merupakan contoh mobilitas sosial vertikal naik.***
Dapatkan informasi terbaru terkait dunia pendidikan dengan bergabung di grup telegram kami. Mari bergabung di Grup Telegram dengan cara klik tombol dibawah ini: