Dengan memiliki tabungan yang mencukupi, mereka dapat menghadapi situasi tak terduga tanpa harus meminjam uang atau menjual aset yang mungkin tidak optimal untuk dijual pada saat itu.
Fleksibilitas ini membantu menjaga stabilitas keuangan dan mencegah potensi stres atau kerugian yang bisa timbul akibat ketidakmampuan untuk mengatasi situasi darurat.
3. Tujuan Jangka Pendek
Precautionary motive umumnya berkaitan dengan tujuan jangka pendek dalam perencanaan keuangan individu atau rumah tangga.
Ini berbeda dengan motif investasi jangka panjang, dimana seseorang mungkin berinvestasi untuk mencapai tujuan jangka panjang seperti pensiun atau pendidikan anak.
Tabungan yang dibentuk untuk alasan pencegahan biasanya berfokus pada memenuhi kebutuhan keuangan dalam beberapa bulan atau beberapa tahun mendatang, bukan beberapa dekade ke depan.
4. Pengaruh Tingkat Pendapatan dan Keadaan Pribadi
Intensitas precautionary motive dapat bervariasi antara individu dan rumah tangga tergantung pada tingkat pendapatan dan keadaan pribadi mereka.
Orang dengan pendapatan yang lebih tinggi mungkin memiliki kemampuan yang lebih besar untuk membangun tabungan darurat yang lebih besar.
Keadaan pribadi, seperti status pernikahan, jumlah tanggungan, dan tingkat risiko pekerjaan, juga dapat memengaruhi sejauh mana precautionary motive memainkan peran dalam keputusan keuangan.
Baca Juga: Teori Belajar Gagne dan Prinsipnya dalam Meningkatkan Efektivitas Pendidikan