INFOTEMANGGUNG.COM - Pelajari uraian soal Pak Bahri adalah seorang kepala sekolah yang merasa prihatin karena sudah selama 1 tahun ajaran selama pandemi covid 19, semua kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya harus dihentikan. Ia merasa murid-muridnya masih perlu melakukan berbagai kegiatan yang dapat mengasah minat dan bakat murid meskipun di masa pandemi. Namun ia bingung, kira-kira kegiatan apa yang menarik minat murid dan masih memungkinkan untuk dapat dilakukan secara daring. Berdasarkan kasus di atas, strategi yang tepat untuk mengembangkan kepemimpinan murid adalah yang bisa dibaca lewat ulasan di bawah ini.
Pertanyaan tentang Pak Bahri adalah seorang kepala sekolah yang merasa prihatin karena sudah selama 1 tahun ajaran selama pandemi covid 19, semua kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya harus dihentikan. Ia merasa murid-muridnya masih perlu melakukan berbagai kegiatan yang dapat mengasah minat dan bakat murid meskipun di masa pandemi.
Namun ia bingung, kira-kira kegiatan apa yang menarik minat murid dan masih memungkinkan untuk dapat dilakukan secara daring. Berdasarkan kasus di atas, strategi yang tepat untuk mengembangkan kepemimpinan murid adalah soal pada Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid.
Soal tersebut tentu saja perlu dikerjakan dengan sebaik-baiknya oleh setiap Guru Penggerak.
Adapun ulasan tentang Pak Bahri adalah seorang kepala sekolah yang merasa prihatin karena sudah selama 1 tahun ajaran selama pandemi covid 19, semua kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya harus dihentikan. Ia merasa murid-muridnya masih perlu melakukan berbagai kegiatan yang dapat mengasah minat dan bakat murid meskipun di masa pandemi.
Namun ia bingung, kira-kira kegiatan apa yang menarik minat murid dan masih memungkinkan untuk dapat dilakukan secara daring. Berdasarkan kasus di atas, strategi yang tepat untuk mengembangkan kepemimpinan murid adalah ini bertujuan untuk memberikan referensi jawaban.
Namun begitu, referensi jawaban yang diberikan tidak menjamin dapat benar secara pasti. Pasalnya, setiap Guru Penggerak memiliki pandangan, pengetahuan, dan pengalaman yang tidak sama.