Network
Ini memberikan stabilitas dan prediktabilitas dalam hukum, yang penting dalam pengembangan sistem ekonomi yang kuat.
Perkembangan sistem Anglo Saxon semakin diperkuat oleh Revolusi Industri pada abad ke-18 dan ke-19 di Inggris.
Revolusi Industri memicu pertumbuhan ekonomi yang pesat, yang didukung oleh inovasi teknologi dan perubahan besar dalam produksi dan perdagangan.
Sistem ekonomi yang berorientasi pasar ini semakin mengakar dan memberikan dorongan besar bagi perekonomian Inggris. Sistem Anglo Saxon dikenal dengan penekanan pada kepemilikan swasta dan pasar bebas.
Ini berarti individu, perusahaan, dan badan usaha dapat memiliki, mengendalikan, dan mengembangkan properti serta melakukan transaksi ekonomi secara bebas. Hal ini merupakan prinsip utama yang menjadi ciri khas dari sistem ini.
Selama abad ke-19 dan 20, model ekonomi Anglo Saxon menyebar ke berbagai negara lain di seluruh dunia. Amerika Serikat, sebagai negara yang menganut sistem yang serupa, menjadi salah satu negara yang paling berpengaruh dalam mengekspor model ini.
Meskipun sistem Anglo Saxon telah sukses dalam menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang kuat, ini juga telah menghadapi kritik.
Beberapa menganggap bahwa sistem ini dapat memperkuat ketidaksetaraan ekonomi, kurang memperhatikan perlindungan sosial, dan menempatkan terlalu banyak tekanan pada hasil keuangan jangka pendek dibandingkan dengan keberlanjutan jangka panjang.
Baca Juga: Apa Sistem Ekonomi yang dapat Diterapkan Sebagai Perwujudan Nilai Pancasila dalam Bidang Pertahanan
Dapat disimpulkan bahwa sistem Anglo Saxon berasal dari sejarah panjang yang melibatkan pengaruh dari suku-suku Anglo Saxon, perkembangan hukum Common Law, dan Revolusi Industri.
