Network
Pancasila memuat lima nilai luhur yang mencerminkan karakter bangsa Indonesia, yaitu nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai musyawarah, dan nilai keadilan sosial.
Sila pertama Pancasila, yang berbicara tentang "Ketuhanan Yang Maha Esa," memiliki simbol bintang emas di atas latar belakang hitam, menggambarkan pentingnya nilai ketuhanan.
Nilai-nilai ketuhanan tercermin dalam tindakan sehari-hari, seperti mempromosikan perdamaian antara individu, menghindari penistaan terhadap agama, dan menghargai kebebasan beragama.
Sila kedua Pancasila, "Kemanusiaan yang adil dan beradab," ditandai oleh simbol rantai emas dengan mata persegi dan bulat yang saling terhubung di atas latar merah, mewakili nilai kemanusiaan.
Nilai-nilai kemanusiaan tercermin dalam perlakuan adil terhadap semua individu tanpa memandang suku, agama, jenis kelamin, dan lain-lain.
Masyarakat juga diharapkan untuk memberikan bantuan tanpa pandang bulu kepada mereka yang membutuhkan dan menciptakan ikatan kasih sayang antara sesama manusia.
Sila ketiga Pancasila, "Persatuan Indonesia," digambarkan oleh lambang pohon beringin di atas latar putih, menggarisbawahi nilai persatuan.
Nilai ini tercermin dalam perilaku sehari-hari dengan menghargai keanekaragaman budaya, membangun hubungan baik dengan semua warga negara, dan berusaha untuk memperkuat persatuan bangsa.
Sila keempat Pancasila, "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan," mendorong praktik musyawarah dalam pengambilan keputusan.
