Contoh Jurnal Refleksi Dwimingguan Metode 4F, Modul 1.1 Pendidikan Calon Guru Penggerak

- 5 September 2023, 10:52 WIB
Contoh Jurnal Refleksi Dwimingguan Modul 1.1 Pendidikan Calon Guru Penggerak Metode 4F
Contoh Jurnal Refleksi Dwimingguan Modul 1.1 Pendidikan Calon Guru Penggerak Metode 4F /Pexels.com / Mart Production/

INFOTEMANGGUNG.COM - Berikut ini akan kami bagikan contoh jurnal refleksi dwimingguan dalam modul 1.1 untuk para calon guru penggerak.

Membuat jurnal refleksi dwimingguan merupakan salah satu tugas yang harus dikerjakan calon guru penggerak. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan dalam membuat jurnal. Namun, contoh jurnal refleksi dwimingguan dalam artikel ini menggunakan metode 4F (fact, feeling, finding, future) yakni sebuah metode yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway.

Berikut ini adalah contoh jurnal refleksi dwimingguan modul 1.1 untuk calon guru penggerak yang dibuat menggunakan metode 4F.

Baca Juga: Tindakan yang Mencerminkan Peran Guru Penggerak sebagai Coach bagi Guru lain ialah Peningkatan Profesionalisme

Contoh Jurnal Refleksi Dwimingguan Metode 4F, Modul 1.1 Pendidikan Calon Guru Penggerak

1. Fact (peristiwa)
      
Syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT atas karunia-Nya saya dinyatakan lolos dalam seleksi guru penggerak Angkatan 7 yang telah dibuka secara resmi oleh Mendikbudristek pada tanggal 20 Oktober 2022 yang diikuti oleh CGP Angkatan 7 se-Indonesia melalui zoom.

Dalam pembukaan yang disampaikan oleh Kepala Balai Guru Penggerak, beliau menyampaikan selama mengikuti diklat guru penggerak atau CGP jangan putus di tengah jalan karena bapak ibu adalah guru yang terpilih diberi kesempatan untuk mengikuti CGP ini.

Setelah zoom seluruh CGP harus mengikuti kegiatan serta pelatihan yang ada di LMS mulai dari mempelajari modul 1.1 tentang Eksplorasi konsep diforum diskusi yang dipandu oleh fasilitator, lalu ruang kolaborasi dimana CGP berkolaborasi dengan teman kelompoknya.

Pada tanggal 22 Oktober 2022 diadakan lokakarya orientasi yang dilakukan secara tatap luring dari jam 08.00-16.00 yang berlokasi di SMAN 1 Jepara. Kegiatan ini dihadiri oleh pengawas dan kepala sekolah calon guru penggerak.

Dalam kegiatan ini, kami memperluas tentang wawasan kami mengenai diri kami dan mengerjakan beberapa LK.

Dengan bimbingan  pengajar praktik yaitu Ibu Munzuro, lokakarya orientasi berjalan mengesankan sehingga waktu berjalan sangat cepat berlalu.kegiatan lokakarya dimulai dengan kesepakatan kelas kemudian harapan CGP.

Kurang lebih selama 2 minggu kami belajar mandiri melalui LMS yang dirancang sangat bersahabat sehingga CGP mudah dalam mengakses serta petunjuk yang jelas dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Hingga akhirnya kami diminta membuat karya demonstrasi konntekstual.

Pada tanggal 3 November 2022 kami melakukan kegiatan kolaborasi secara daring yang dipandu oleh bapak instruktur, Nugroho Widi Pamungkas. Instruktur memberikan pemahaman yang mendalam mengenai konsep pemikiran KHD dalam penerapan budaya yang berkaitan dengan budaya lokal.

Hingga akhirnya kami ditugaskan untuk membuat modul berbentuk grafik, infografis, blogspot, video, modul koneksi antarmateri, kesimpulan dan refleksi. Saya akhirnya memilih video.

2. Feeling (perasaan)

Baca Juga: 5 Pantun Guru Penggerak dan Ulasannya: Menginspirasi Jiwa, Membangun Ilmu, 5 Contoh Pantun Guru Penggerak

Selama dua minggu lebih mengikuti CGP ini banyak sekali perasaan yang melanda. Ada rasa senang, sedih, merasa lelah, putus asa dan lain-lain. Tetapi, semangat tetap menyala untuk menyelesaikan kegiatan ini. Banyak ilmu yang saya dapat dari tahap awal proses CGP ini. Bagaimana seharusnya menjadi seorang guru, bagaimana memerdekakan anak. Sosok KHD mengatakan bahwa kita harus memanusiakan manusia sehingga murid dapat mencapai kodrat alam dan kodrat zamannya sehingga anak bisa mencapai kebahagian dan keselamatan

3. Finding (pembelajaran)

Dalam pembelajaran ini saya menemukan hal-hal yang dapat saya gunakan untuk meningkatkan kompetensi saya sebagai guru.

Sebagai pendidik kita harus menuntun anak dengan kodrat yang ada sehingga sehingga tercapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya dengan mengacu trilogy pendidikan yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.

Tidak lupa menerapkan budi pekerti yang luhur merupakan keharusan mutlak dengan cara mengintegrasikan dengan proses pembelajaran, supaya tercapai profil pelajar Pancasila.

4. Future (penerapan)

Saya mengimplikasikan hal terbaik dalam kelas saya supaya tercapai tujuan pendidikan , melakukan pembelajaran yang kreatif, tidak, menuntun dan memberi kebebasan anak untuk menggali potensi yang ada, menanamkan pembiasaan yang baik sehingga dapat terwujud profil pelajar Pancasila

Halaman:

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: studocu.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x