Network
INFOTEMANGGUNG.COM - Di tulisan ini akan dibahas alasan mengapa coaching diperlukan dalam dunia pendidikan, terutama dalam menumbuhkan kodrat atau potensi yang dimiliki siswa agar bisa bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.
Seperti yang sudah diketahui mengapa coaching diperlukan dalam dunia pendidikan adalah pertanyaan yang ditanyakan oleh para guru, terutama mereka yang mengikuti program guru penggerak.
Pasalnya, di program tersebut memang diberikan meteri tentang pendekatan atau teknik yang bisa dilakukan oleh para guru dalam menjalakan proses belajar mengajarnya di kelas.
Salah satu materi yang disampaikan dalam proses pembelajaran adalah dengan pendekatan coaching. Karena itu, munculnya pertanyaan mengapa coaching diperlukan dalam dunia pendidikan.
Nah, agar bisa memahami mengapa coaching diperlukan dalam dunia pendidikan serta kaitannya dengan konsep pendidikan yang ditanamkan oleh Ki Hadjar Dewantara, silakan simak ulasannya di bawah ini.
Pertanyaan
Mengapa coaching diperlukan dalam dunia pendidikan?
Jawaban
Salah satu alasan mengapa coaching diperlukan dalam dunia pendidikan adalah untuk memudahkan siswa menerima dan memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Pembahasan
Sudah dipahami bersama bahwa di dunia pendidikan ini terdapat banyak pendekatan yang bisa diterapkan oleh guru dalam menyampaikan materi kepada siswa. Salah satu teknik ataupun pendekatan yang bisa diberikan adalah dengan teknik coaching.
Coaching dapat diartikan sebagai suatu proses pendampingan yang dilakukan oleh seorang guru, pelatih, atau pembimbing (coach) untuk membantu individu mencapai potensi terbaiknya, mengatasi hambatan, dan mencapai tujuan pribadi atau profesional.
Jadi, coaching tidak hanya berfokus pada pemberian instruksi atau pengetahuan, tetapi lebih pada memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan yang dapat membantu individu mengidentifikasi dan mengembangkan keterampilan, sikap, dan pemahaman yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Dalam konteks pendidikan, coaching melibatkan interaksi antara coach (guru) dan siswa untuk membantu siswa merumuskan tujuan belajar mereka, mengidentifikasi kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan, serta merancang rencana tindakan yang sesuai.
Coach atau guru dalam pendidikan tidak hanya memberikan jawaban atau solusi, tetapi mereka mendukung siswa dalam mengembangkan kemampuan pemecahan masalah, pemikiran kritis, dan kemandirian belajar.
Coaching dalam pendidikan juga mencakup aspek-aspek non-akademis, seperti pengembangan keterampilan sosial, pengelolaan emosi, dan pembangunan rasa percaya diri.
Tujuan utama coaching adalah membantu individu tumbuh dan berkembang secara pribadi, akademis, dan profesional, sehingga mereka dapat mencapai potensi terbaik mereka dan meraih keberhasilan dalam berbagai aspek kehidupan.
Coaching diperlukan dalam dunia pendidikan karena setiap individu memiliki keunikannya sendiri dalam belajar dan tumbuh.
Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya menerima informasi secara pasif, tetapi juga diajak untuk aktif dalam proses belajar. Coaching membantu siswa mengenali potensi mereka, membangun rasa percaya diri, dan meningkatkan kemandirian belajar.
Selain itu, coaching juga mendukung perkembangan keterampilan sosial dan emosional, membantu siswa mengelola stres, serta merencanakan langkah-langkah untuk masa depan yang lebih baik.
Hal-hal tersebut juga menjadi salah satu alasan coaching diperlukan dalam dunia pendidikan, sehingga perlu dipahami secara mendalam.
Pendekatan coaching ini pun sejalan dengan pemikiran dari Ki Hadjar Dewantara, yang menganggap siswa sebagai individu yang memiliki keunikan dan potensi yang perlu dikembangkan secara optimal.
Prinsip-prinsip pendidikan Ki Hajar Dewantara, seperti Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani, dan pendekatan holistiknya, sejalan dengan tujuan utama coaching dalam membimbing siswa dalam mencapai potensi terbaik mereka.
Dalam poin Ing Ngarsa Sung Tuladha atau menjadi teladan, seorang coach tidak hanya memberikan instruksi, tetapi juga menjadi contoh dan inspirasi bagi siswa.
Dalam konteks prinsip Ki Hajar Dewantara, menjadi teladan berarti menunjukkan kepada siswa bagaimana cara mengembangkan diri secara holistik, mengelola waktu dengan baik, dan berkontribusi positif kepada masyarakat.
Sementara pada prinsip Ing Madya Mangun Karsa atau memberikan inspirasi pembelajaran, maka seorang guru atau coach perlu mendorong siswa untuk merumuskan tujuan pendidikan dan karier yang jelas.
Guru membantu siswa mengidentifikasi minat dan bakat mereka serta memberikan panduan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Adapun pada prinsp Tut Wuri Handayani atau membimbing dan mendukung, seorang guru atau coach berarti membantu siswa mengatasi hambatan belajar, mengembangkan keterampilan sosial, dan merancang strategi untuk mengoptimalkan potensi. Dengan begitu, siswa menjadi lebih siap untuk berkontribusi kepada masyarakat.
Dengan demikian, mengapa coaching diperlukan dalam dunia pendidikan adalah karena pendekatan ini membimbing siswa untuk tumbuh sesuai dengan kodrat mereka, mengembangkan kualitas kepribadian dan kecerdasan, serta menanamkan nilai-nilai yang akan membantu mereka menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat.
Jadi, coaching bukan hanya tentang memberikan informasi, tetapi juga tentang membimbing siswa dalam mengembangkan diri secara menyeluruh demi kesejahteraan diri sendiri dan masyarakat.
Itulah penjelasan mengapa coaching diperlukan dalam dunia pendidikan yang pada dasarnya adalah untuk membantu menumbuhkan kodrat siswa sesuai dengan potensinya.***
Disclaimer: INFOTEMANGGUNG.COM tidak mengizinkan artikel di-copy paste atau dilakukan sindikasi dengan alasan apa pun.
Dapatkan informasi terbaru terkait dunia pendidikan dengan bergabung di grup telegram kami. Mari bergabung di Grup Telegram dengan cara klik tombol dibawah ini:
Kamu juga bisa request kunci jawaban atau info lainnya dengan topik pendidikan.
