Network
INFOTEMANGGUNG.COM - Adik-adik kelas 10, topik yang akan kita bahas pada kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 9 Kurikulum Merdeka yang membahas mengenai isian hasil analisis struktur teks laporan hasil observasi atau disingkat LHO.
Pembahasan kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 9 Kurikulum Merdeka ini mudah-mudahan bisa membantu pemahaman Adik-adik kelas 10 yang sudah mulai melakukan kegiatan praktikum atau observasi lainnya.
Secara garis besar, struktur teks laporan hasil observasi terdiri dari 4 bagian, yaitu pernyataan umum, deskripsi bagian, deskripsi manfaat serta kesimpulan.
Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 9 Kurikulum Merdeka ini membahas pertanyaan di hlaman 9 mengenai Hasil Observasi Belalang Anggrek.
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 9 Kurikulum Merdeka, Struktur Teks Laporan Hasil Observasi
Selengkapnya inilah kunci jawabannya.
Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 9 Kurikulum Merdeka
Kunci Jawaban
Tabel 1.3 Tabel isian hasil analisis struktur teks laporan hasil observasi (LHO)
1). Struktur teks = pernyataan umum
Nomor paragraf = 1
Alasan = Paragraf ini berisi informasi umum mengenai tonggeret, seperti nama latinnya dan keterangan dasar.
2). Struktur teks = deskripsi bagian
Nomor paragraf = 2 sampai 5
Alasan = berisi pembahasan lebih rinci mengenai tonggeret
Paragraf 2 menjelaskan mengenai bagian tubuh tonggeret dan fungsinya.
Paragraf 3 menjelaskan mengenai jenis tonggeret yang bersuara nyaring dan daya tarik suara serta fungsi suara tonggeret.
Paragraf 4 menjelaskan mengenai daur hidup tonggeret.
Paragraf 5 menjelaskan mengenai jenis makanan tonggeret saat dewasa dan nimfa.
Baca Juga: Kunci Jawaban IPA Kelas 10 Halaman 35 Kurikulum Merdeka Aktivitas 2.1 Virus dan Peranannya
3).Struktur teks = deskripsi manfaat/ simpulan
Nomor paragraf = 6
Alasan = berisi informasi tentang manfaat tonggeret bagi petani sebagai pertanda musim kemarau dan sebagai santapan.
Tonggeret
Tonggeret (Cicadidae) merupakan serangga yang memiliki suara yang paling nyaring. Terdapat lebih dari 2.000 jenis tonggeret yang hidup di dunia. Setiap jenis tonggeret mempunyai suara yang berbeda.
Tonggeret mampu menghasilkan suara nyaring lantaran mempunyai tymbal yang terdapat dalam perut. Organ itu berupa membran yang dilengkapi dengan otot-otot penggerak.
Saat otot- otot itu digerakkan, membran akan bergetar. Getaran itulah yang menghasilkan suara. Suara itu bisa semakin keras sebab perut tonggeret mempunyai rongga udara yang berfungsi seperti amplifier. Rongga itu memperkuat suara yang dihasilkan oleh getaran tymbal.
Hanya tonggeret jantan yang bersuara nyaring. Mereka mengeluarkan suara begitu keras guna menarik perhatian tonggeret betina. Setiap jenis tonggeret mempunyai suara yang unik.
Tonggeret tidak dapat kawin dengan jenis yang berbeda. Selain untuk menarik perhatian betina, suara nyaring tersebut pun bermanfaat untuk melindungi mereka dari serangan burung yang akan memangsanya.
Tonggeret dewasa hidup di pepohonan hanya selama 2 — 4 minggu. Beberapa hari sesudah kawin, mereka akan mati. Beberapa spesies, bahkan cuma bertahan 3—4 hari. Saat bertelur, tonggeret betina menempelkan telur-telurnya di cabang atau batang pohon dan rerumputan.
Tetapi setelah menetas, nimfa yang dihasilkan jatuh ke tanah. Mereka lalu menggali lubang sedalam 30—50 cm dan hidup dalam tanah selama 2—3 tahun.
Tetapi, ada juga jenis tonggeret di Amerika Serikat yang dapat hidup di dalam tanah hingga 17 tahun. Tonggeret menyukai temperatur hangat, 24—30 derajat Celsius untuk tumbuh optimal. Di kondisi itu, nimfa akan keluar dari tanah dan tumbuh menjadi dewasa.
Tonggeret termasuk jenis hewan herbivora. Tonggeret dewasa mengisap sari makanan dari batang pohon memakai mulutnya yang seperti jarum. Saat masih berbentuk nimfa, tonggeret menghisap cairan dari akar pohon untuk bertahan hidup.
Petani sering memanfaatkan suara keras tonggeret sebagai pertanda kemarau akan datang. Bunyi tonggeret ramai terdengar pada penghujung musim hujan alias saat cuaca mulai panas. Saat tonggeret banyak bersuara, petani akan bersiap untuk bertanam palawija, seperti: jagung dan kacang, karena musim kemarau akan segera datang.
Sayangnya, perubahan iklim menyebabkan suara tonggeret tidak lagi teratur sehingga tidak dapat lagi dipakai sebagai tanda musim kemarau akan datang. Walaupun begitu, tonggeret masih mempunyai manfaat lain, yaitu dijadikan santapan dengan cara digoreng atau dibakar.
(Diadaptasi dari Chaidir, 2010)
Demikianlah kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 9 Kurikulum Merdeka. Semoga bermanfaat untuk Adik-adik kelas 10.***
Disclaimer:
Jawaban di atas hanya sebagai referensi bagi siswa kelas 10 SMA.
Soal berupa pertanyaan terbuka dimana kebenarannya tidak bersifat mutlak dan bisa dieksplorasi lagi lebih lanjut.
Dapatkan informasi terbaru terkait dunia pendidikan dengan bergabung di grup telegram kami. Mari bergabung di Grup Telegram dengan cara klik tombol dibawah ini:
Kamu juga bisa request kunci jawaban atau info lainnya dengan topik pendidikan.
