Network
INFOTEMANGGUNG.COM - Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, peran Calon Guru Penggerak (CGP) menjadi sangat penting. Program pengembangan guru ini bertujuan untuk melahirkan calon guru yang memiliki kemampuan dan dedikasi tinggi dalam mencerdaskan generasi muda.
Namun, sebagai calon guru yang memiliki tanggung jawab besar, CGP juga harus memahami apa yang tidak boleh dilakukan dalam menjalankan tugas mereka. Sebagai para CGP, mereka diharapkan menjunjung tinggi etika dan integritas profesi guru.
Tidak boleh ada tindakan yang melanggar etika, seperti memanipulasi nilai siswa atau memihak secara tidak adil pada siswa tertentu. Diskriminasi dalam bentuk apapun harus dihindari, sehingga setiap siswa diperlakukan dengan adil dan setara.
Selain itu, CGP juga harus berhati-hati dalam penggunaan media sosial dan komunikasi daring. Tidak boleh ada penyebaran konten negatif yang dapat merugikan orang lain, terutama siswa dan rekan guru. Keberagaman siswa harus dihormati, dan kebutuhan khusus mereka harus diperhatikan dengan baik.
Hal penting lainnya adalah menjaga privasi siswa. Informasi pribadi siswa harus dijaga kerahasiaannya dan tidak boleh dipublikasikan tanpa izin yang sah. CGP juga tidak boleh menyalahgunakan kekuasaan yang dimiliki sebagai seorang guru.
Dengan memahami peran dan tanggung jawab mereka sebagai CGP, para calon guru penggerak akan mampu menjalankan tugas mereka dengan integritas, etika, dan profesionalisme yang tinggi. Mereka akan menjadi agen perubahan yang dapat membawa dampak positif dalam dunia pendidikan, membimbing dan membantu siswa mencapai potensi terbaik mereka.
CGP, atau Calon Guru Penggerak, adalah sebutan untuk para calon guru yang menjadi bagian dari program pengembangan guru yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Meskipun CGP memiliki peran penting dalam membantu perkembangan pendidikan, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan oleh mereka, antara lain:
1. Melanggar Etika Profesi
Sebagai calon guru, CGP diharapkan untuk menjaga integritas dan etika profesi. Mereka tidak boleh melakukan tindakan yang melanggar standar etika guru, seperti menyebarkan informasi pribadi siswa tanpa izin, memanipulasi nilai siswa, atau memihak secara tidak adil pada siswa tertentu.
