Struktur pantun:
- Pada pantun, baris pertama dan kedua berupa sampiran, baris ketiga dan keempat berupa isi.
- Pada syair, semua baris adalah isi.
- Pada gurindam, isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua karena baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama.
Rima akhir baris:
- Pada pantun, berima a-b-a-b
- Pada syair, berima a-a-a-a.
- Pada gurindam, berima a-a, b-b, c-c, dan seterusnya
Kandungan isi:
- Pada pantun, berupa nasihat atau teguran secara tidak langsung dengan kata-kata yang menghibur.
- Pada syair, berupa nasehat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.
- Pada gurindam, berupa nilai-nilai kehidupan atau nilai-nilai moral.
Sedangkan, persamaan pantun, syair, dan gurindam yaitu:
Pantun:
- Bentuk kesantunan, arahan yang mendidik.
- Setiap baris maksimal terdiri atas 14 suku kata.
- Melalui pantun, leluhur lebih santun dalam menegur atau menasehati orang secara tidak langsung.
- Puisi lama Melayu yang sangat penting sebagai warisan budaya.
Gurindam:
- Sarat nilai agama dan moral, dijadikan norma dalam kehidupan.
- Masing-masing barisnya paling banyak terdiri dari 14 suku kata.
- Isinya berupa nasihat, filosofi hidup, atau kata-kata Mutiara.
- Puisi lama Melayu yang telah mangakar dan membudaya pada masyarakat.
Syair: