INFOTEMANGGUNG.COM – Sekarang sistem peringkat kelas / ranking Kelas dihapus sepenuhnya. Karena sistem peringkat ini dianggap membawa pengaruh buruh bagi semua siswa.
Sebelumnya banyak yang beranggapan bahwa sistem peringkat kelas atau ranking kelas sering kali dianggap sebagai cara untuk memotivasi siswa. Sehingga timbul kemauan dalam belajar dan mencapai prestasi akademik yang lebih tinggi.
Faktanya sistem peringkat ini juga memiliki dampak negatif pada siswa dan lingkungan belajar mereka. Berikut adalah beberapa dampak negatif yang bisa terjadi akibat sistem peringkat kelas:
Membuat Persaingan Antar Siswa yang Tidak Sehat
Sistem peringkat kelas seringkali menghasilkan persaingan yang tidak sehat antara siswa. Siswa yang meraih peringkat tinggi sering dianggap lebih baik dari siswa yang meraih peringkat rendah, sehingga siswa yang meraih peringkat rendah bisa merasa minder dan stres.
Baca Juga: Bagaimana Penyusunan CP, TP, dan ATP di Pendidikan, Temukan Penjelasan Lengkapnya di Artikel Ini
Bahkan banyak yang mencontek saat ulangan atau ujian semester. Tujuanya hanya untuk mendapatkan nilai tinggi. Sehingga siswa malas belajar. Saat ulangan / ujian semester, justru sibuk mempersiapkan contekan.
Mengabaikan Keterampilan Non-akademik
Sistem peringkat kelas lebih banyak memfokuskan pada prestasi akademik, sehingga keterampilan non-akademik seperti kepemimpinan, kerjasama, dan empati seringkali diabaikan. Padahal, keterampilan ini juga sangat penting untuk sukses di masa depan. Sekedar pintar dalam belajar tidak bisa menjamin pintar dalam bekerja.
Meningkatkan Kecemasan dan Stress
Siswa yang tidak meraih peringkat tinggi seringkali merasa tertekan dan stres karena merasa tidak cukup baik. Hal ini bisa mengganggu kesehatan mental dan akademik siswa.