INFOTEMANGGUNG - Pendidikan kesetaraan, yang lebih dikenal dengan istilah paket A, B, dan C, telah lama menjadi sasaran stigma negatif di masyarakat. Namun, stigma ini terbantahkan dengan prestasi gemilang yang diraih oleh peserta didik kelas 11 dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sameera Indonesia.
Azzira Humairah berhasil menjadi perwakilan negara dalam ajang Caretakers of the Environment International (CEI) Conference 2023, sebuah pencapaian luar biasa yang tidak dapat diabaikan dan membuktikan bahwa pendidikan kesetaraan memiliki potensi yang sama untuk menghasilkan individu yang kompeten dan berprestasi.
CEI Conference merupakan konferensi internasional yang bertujuan untuk menghimpun para pemimpin muda dari berbagai negara untuk berdiskusi mengenai isu-isu lingkungan dan mendorong solusi inovatif.
Keberhasilan PKBM Sameera Indonesia dalam mendapatkan posisi sebagai delegasi Indonesia menunjukkan bahwa pendidikan kesetaraan tidak hanya mampu memberikan bekal akademik, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial, kepedulian terhadap lingkungan, dan pemahaman mendalam tentang isu-isu global.
Laila Sari, ibu kandung dari delegasi Indonesia Azzira Humairah, bersama dengan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Deli Serdang, Junaidi Malik, menyampaikan kabar ini setelah beraudiensi dengan Sekretaris Daerah Pemkab Deli Serdang, Timur Tumanggor, di Kantor Bupati Deli Serdang beberapa hari sebelumnya.
Menurut Laila Sari, konferensi internasional ini akan diadakan di Yogyakarta pada tanggal 2 hingga 8 Juli 2023, dan akan dihadiri oleh delegasi dari 17 negara.
Dalam konferensi tersebut, Azzira berkolaborasi dengan rekan satu tim dari PKBM Alam Semerbak Kabupaten Tangerang, Alivia Nur Azizah dan M Syaefullah Rusli dengan mengusung tema Batik Punya Cerita.
Tema Batik Punya Cerita diangkat sebagai upaya menyadarkan generasi muda akan pentingnya melestarikan warisan budaya tersebut.
Budaya membatik harus dilestarikan oleh generasi muda karena batik merupakan warisan budaya Indonesia yang diakui oleh UNESCO. Mempertahankan tradisi membatik adalah cara untuk memperkuat dan menjaga keunikan budaya Indonesia.
Jika generasi muda tetap berkomitmen untuk mempelajari dan melanjutkan tradisi membatik, ini akan membantu menjaga lapangan pekerjaan bagi para perajin batik tradisional dan mendorong pertumbuhan industri batik.
Selanjutnya mantan Kepala Dinas Pendidikan Deli juga memberi pesan agar delegasi bisa menunjukkan pada seluruh peserta bahwa meskipun hanya pelajar non formal, tapi tidak boleh kalah saing dengan para siswa dan siswi jalur pendidikan formal.
"Jangan lupa berdoa dan tidak boleh merasa puas atas pencapaian saat ini,” tambahnya.***
Dapatkan informasi terbaru terkait dunia pendidikan dengan bergabung di grup telegram kami. Mari bergabung di Grup Telegram dengan cara klik tombol dibawah ini:
Kamu juga bisa request kunci jawaban atau info lainnya dengan topik pendidikan.