Siswi Paket C Wakili Indonesia Berlaga di Ajang Internasional, Stigma Negatif Pendidikan Kesetaraan Terbantah

- 4 Juli 2023, 11:16 WIB
Azzira Humairah (kedua dari kiri) siswi kelas 11 Paket C yang berhasil menjadi delegasi CEI.
Azzira Humairah (kedua dari kiri) siswi kelas 11 Paket C yang berhasil menjadi delegasi CEI. /pelayananpublik.id/

 

INFOTEMANGGUNG - Pendidikan kesetaraan, yang lebih dikenal dengan istilah paket A, B, dan C, telah lama menjadi sasaran stigma negatif di masyarakat. Namun, stigma ini terbantahkan dengan prestasi gemilang yang diraih oleh peserta didik kelas 11 dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sameera Indonesia. 

Azzira Humairah berhasil menjadi perwakilan negara dalam ajang Caretakers of the Environment International (CEI) Conference 2023, sebuah pencapaian luar biasa yang tidak dapat diabaikan dan membuktikan bahwa pendidikan kesetaraan memiliki potensi yang sama untuk menghasilkan individu yang kompeten dan berprestasi.

CEI Conference merupakan konferensi internasional yang bertujuan untuk menghimpun para pemimpin muda dari berbagai negara untuk berdiskusi mengenai isu-isu lingkungan dan mendorong solusi inovatif. 

 Baca Juga: Jawaban Jelaskan Pengertian Gelombang Mikro Dan Satelit, Kemudian Uraikan Keunggulan Dan Kelemahan Keduanya

Keberhasilan PKBM Sameera Indonesia dalam mendapatkan posisi sebagai delegasi Indonesia menunjukkan bahwa pendidikan kesetaraan tidak hanya mampu memberikan bekal akademik, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial, kepedulian terhadap lingkungan, dan pemahaman mendalam tentang isu-isu global.

Laila Sari, ibu kandung dari delegasi Indonesia Azzira Humairah, bersama dengan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Deli Serdang, Junaidi Malik, menyampaikan kabar ini setelah beraudiensi dengan Sekretaris Daerah Pemkab Deli Serdang, Timur Tumanggor, di Kantor Bupati Deli Serdang beberapa hari sebelumnya.

Menurut Laila Sari, konferensi internasional ini akan diadakan di Yogyakarta pada tanggal 2 hingga 8 Juli 2023, dan akan dihadiri oleh delegasi dari 17 negara.

Dalam konferensi tersebut, Azzira berkolaborasi dengan rekan satu tim dari PKBM Alam Semerbak Kabupaten Tangerang, Alivia Nur Azizah dan M Syaefullah Rusli dengan mengusung tema Batik Punya Cerita.

Baca Juga: Jawaban Pak Tono Membelajarkan Siswanya Dengan Model Pembelajaran Pembinaan Konsep Berbasis Perspektif Global

Tema Batik Punya Cerita diangkat sebagai upaya menyadarkan generasi muda akan pentingnya melestarikan warisan budaya tersebut.

Budaya membatik harus dilestarikan oleh generasi muda karena batik merupakan warisan budaya Indonesia yang diakui oleh UNESCO. Mempertahankan tradisi membatik adalah cara untuk memperkuat dan menjaga keunikan budaya Indonesia.

 Baca Juga: PT Kacapiring Membutuhkan Modal Kerja Permanen Sebesar Rp 500 Juta Per Bulan Dan Kebutuhan Modal Kerja Musiman

Jika generasi muda tetap berkomitmen untuk mempelajari dan melanjutkan tradisi membatik, ini akan membantu menjaga lapangan pekerjaan bagi para perajin batik tradisional dan mendorong pertumbuhan industri batik.

Selanjutnya mantan Kepala Dinas Pendidikan Deli juga memberi pesan agar delegasi bisa menunjukkan pada seluruh peserta bahwa meskipun hanya pelajar non formal, tapi tidak boleh kalah saing dengan para siswa dan siswi jalur pendidikan formal.

"Jangan lupa berdoa dan tidak boleh merasa puas atas pencapaian saat ini,” tambahnya.***

 

Dapatkan informasi terbaru terkait dunia pendidikan dengan bergabung di grup telegram kami. Mari bergabung di Grup Telegram dengan cara klik tombol dibawah ini:

Kamu juga bisa request kunci jawaban atau info lainnya dengan topik pendidikan.

Editor: Kun Daniel Chandra

Sumber: pelayananpublik.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah