Network
INFOTEMANGGUNG.COM - Apa saja ya kultur-kultur para mahasiswa yang menjadi aktivis kampus? Yuk kita bahas! Pertama, Kultur intelektual yang merupakan bagian penting dari kultur universitas.
Kultur ini mengoptimalkan kemampuan untuk menggunakan akal pikiran seluruh civitas akademika yang dapat diukur dari tumbuh atau menguatnya budaya dan praktik membaca (reading culture), budaya diskusi (discussion culture), budaya merenung (contemplation culture), budaya menulis (writing culture), budaya meneliti (research culture), dan budaya responsif terhadap berbagai permasalahan yang merugikan bangsa dan kemanusiaan (responsive culture).
Optimalisasi keenam budaya tersebut seharusnya menjadi ak- tivitas yang sistemik dan melekat pada setiap civitas akademika baik dosen maupun mahasiswanya. Implikasi dari kelima budaya tersebut adalah dimungkinkannya lahir ide-ide baru, inovasi-inovasi baru, dan ilmu pengetahuan baru.
Baca Juga: Link Resmi dan Cara Cek Hasil UM-PTKIN 2023, Calon Mahasiswa Wajib Tau
Dengan demikian, beberapa hal tersebut dapat memberi solusi terhadap berbagai persoalan bangsa yang saat ini terjadi, dan mampu mengantisipasi berbagai kemungkinan di era masa depan yang sangat tidak menentu dan penuh gangguan (disruption era).
Bukan praktik kultur intelektual semu yang dicirikan dengan berbagai hiruk pikuk yang seolah-olah sibuk diskusi dan riset, namun nihil solusi dan nihil kontribusi bagi upaya mengatasi berbagai persoalan bangsa. Bahkan tanpa adanya indikator temuan-temuan ilmu pengetahuan baru.
Perguruan tinggi di Indonesia tampaknya perlu melakukan kontemplasi untuk merespons pertanyaan untuk apa sesungguhnya ada perguruan tinggi.
