Proses ini dapat dipermudah dengan penggunaan larutan tembaga(II) yang direduksi menggunakan belerang dioksida atau dengan mereaksikan larutan akuatik kupro klorida dengan basa.
Secara struktural, tembaga(I) oksida memiliki struktur kristal kubik. Massa molar dari senyawa ini adalah 143,09 g/mol, dengan densitas sekitar 6,0 g/cm3.
Tembaga(I) oksida memiliki titik lebur sekitar 1.232 °C (2.250 °F) dan titik didih sekitar 1.800 °C (3.270 °F).
Senyawa ini tidak larut dalam air, namun larut dalam asam.
Rumus kimia tembaga(I) oksida (Cu2O) memiliki peranan penting dalam industri dan ilmu kimia.
Selain itu, senyawa ini juga memiliki aplikasi dalam bidang cat antifouling yang digunakan untuk melindungi kapal dari kerak dan organisme laut yang menempel pada permukaannya.
Demikianlah penjelasan mengenai rumus kimia dari tembaga(I) oksida adalah Cu2O.