Apa Itu Filsafat? Simak Berikut Ini Pengertiannya Menurut Para Ahli!

- 12 Juni 2023, 15:55 WIB
Apa Itu Filsafat? Simak Berikut Ini Pengertiannya Menurut Para Ahli!
Apa Itu Filsafat? Simak Berikut Ini Pengertiannya Menurut Para Ahli! /Pixabay.com / janeb13/

 

INFOTEMANGGUNG.COM - Guys, kalian penasaran dengan kata “filsafat”? Mungkin terkesan berat ya, tapi kalian tak perlu khawatir karena kita mau bahas bersama tentang “Apa itu filsafat?”

A. Arti Etimologi

Kata filsafat berasal dari kata Yunani filosofia yang berasal dari kata kerja filosofein yang berarti mencintai kebijaksanaan.

Kata tersebut juga berasal dari kata Yunani philosophis yang berasal dari kata kerja philein yang berarti mencintai, atau philia yang berarti cinta, dan sophia yang berarti kearifan. Dari kata tersebut lahirlah kata Inggris philosophy yang biasanya diterjemahkan sebagai “cinta kearifan”.

Baca Juga: Apa Arti Filsafat Sebagai Ilmu? Yuk, Simak Pembahasannya!

Pythagoras (572-497 SM) adalah orang pertama yang menggunakan istilah philosophia. Ketika ditanya apakah ia orang arif, Phitagoras menyebut dirinya philosophos yang berarti pecinta kearifan.

Dari banyak sumber diketahui bahwa Sophia mempunyai makna lebih luas daripada sekadar ‘kearifan’. Jadi filsafat pada mulanya mempunyai makna yang sangat umum yaitu upaya untuk mencari keutamaan mental (The Liang Gie Suatu Konsepsi, Kearah Penertiban Bidang Filsafat, Karya Kencana, Yogyakarta, 1977, hlm. 6).

Menurut pengertian yang lazim berlaku di Timur (Tiongkok atau di India), seseorang disebut filosof bila dia telah mendapatkan atau telah meraih kebijaksanaan.

Sedangkan menurut pengertian yang lazim berlaku di Barat, kata “mencintai” tidak perlu meraih kebijaksanaan, karena itu yang disebut filosof atau “orang bijaksana” mempunyai pengertian yang berbeda dengan pengertian di Timur.

B. Pengertian filsafat menurut para ahli

1. Konsep Plato

Plato adalah seorang filosof Yunani Kuno sesudah Sokrates, sekaligus sebagai muridnya. Ia memberikan istilah dengan dialektika yang berarti seni berdiskusi. Dikatakan demikian karena, filsafat harus berlangsung sebagai upaya memberikan kritik terhadap berbagai pendapat yang berlaku.

Kearifan atau pengertian intelektual yang diperoleh lewat proses pemeriksaan secara kritis ataupun dengan berdiskusi. Juga diartikan sebagai suatu penyelidikan terhadap sifat dasar yang penghabisan dari kenyataan.

Karena seorang filosof akan selalu mencari sebab-sebab dan asas-asas yang penghabisan (terakhir) dari benda-benda.

2. Konsep Cicero

Cicero adalah seorang ahli pikir Romawi yang konsep filsafatnya memengaruhi zaman Renaissance untuk kalangan orang-orang terpelajar.

Cicero menyebut filsafat sebagai “ibu dari semua seni”. Juga sebagai arts vitae yaitu filsafat sebagai seni kehidupan.

3. Konsep al-Farabi

Nama lengkapnya yaitu Abu Nasr Muhammad bin Muhammad bin Tarkhan. Hidup dari tahun 870 hingga 950. Sebutan “al-Farabi” diambil dari nama kota di mana ia dilahirkan, yaitu kota Farab.

Sejak kecil ia telah menunjukkan kecerdasan yang luar biasa terutama dalam bahasa. Menurutnya filsafat adalah ilmu yang menyelidiki hakikat yang sebenarnya dari segala yang ada.

4. Konsep Rene Descartes

Ia adalah seorang sarjana dan ahli ilmu pasti terkemuka dan sebagai bapak filosof modern. Lahir di La Haye, Prancis Tengah, tanggal 31 Maret 1596 dan meninggal pada 1650.

Kabarnya, ia senang berjudi dan selalu bernasib baik karena tebakannya didasarkan pada perhitungan matematik.

Ia menyatakan filsafat merupakan kumpulan segala pengetahuan, di mana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikannya.

5. Konsep Francis Bacon

Lahir pada 1561 dan wafat pada 1626, Nicolas Bacon, menjadi anggota Parlemen umur 23 tahun. Menurutnya, filsafat merupakan induk agung dari ilmu-ilmu, dan filsafat menangani semua pengetahuan sebagai bidangnya.

Baca Juga: 5 Syarat Mendaftar PembaTIK Beserta Ulasan Lengkap Mengenai PembaTIK Dan Kihajar STEM

6. Konsep John Dewey

Ia lahir pada 20 Oktober 1859 di Burlington Vermont, Amerika. Awal kariernya sebagai dosen di Universitas Michigan. Pada tahun 1894 ia pindah ke Universitas Chicago, sebagai guru besar filsafat. Dalam tulisannya, My Paedagogic Creed (1897). Ia mengatakan bahwa pendidikan adalah kehidupan dan bukan persiapan untuk hidup.

Sebagai tokoh pragmatism, John Dewey berpendapat bahwa filsafat haruslah dipandang sebagai suatu pengungkapan mengenai perjuangan manusia secara terus-menerus dalam upaya melakukan penyesuaian berbagai tradisi yang membentuk budi manusia terhadap kecenderungan-kecenderungan ilmiah dan cita-cita politik yang baru dan yang tidak sejalan dengan wewenang yang diakui.

Tegasnya, filsafat sebagai suatu alat untuk membuat penyesuaian-penyesuaian di antara yang lama dan yang baru dalam suatu kebudayaan.

Dari berbagi contoh di atas, masih terdapat banyak pengertian filsafat dari berbagai ahli. Tapi, tokoh-tokoh yang telah disebutkan, sebagai pelopor-pelopor definisi awal filsafat zaman itu hingga kini. Harapannya, kita semua bisa mempelajari filsafat dengan cara kita sendiri yang mungkin lebih menyenagkan, sehingga kita bisa lebih bijaksana dalam setiap tindakan.***

Editor: Kun Daniel Chandra

Sumber: Buku “Filsafat Umum” karya Asmoro Achmadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah