Misalnya, tanaman dengan akar yang dalam dapat membantu memecah tanah yang padat dan meningkatkan drainase, sementara tanaman dengan akar serabut dapat meningkatkan kandungan bahan organik dalam tanah.
Pengurangan Erosi Tanah
Tanaman dengan sistem perakaran yang kuat dapat membantu mengikat dan mempertahankan lapisan atas tanah, mengurangi risiko erosi tanah akibat air hujan dan angin.
Dengan menggantikan tanaman secara bergantian, sistem rotasi tanaman dapat membantu menjaga kualitas dan ketersediaan tanah dalam jangka panjang.
Dengan menjalankan sistem rotasi tanaman yang baik, petani dapat mempertahankan tingkat kesuburan tanah dengan lebih efektif. Praktik ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi produktivitas lahan pertanian dan menjaga keberlanjutan sistem pertanian.
Contoh Penerapan Rotasi Tanaman
Berikut adalah contoh penerapan rotasi tanaman dalam praktik pertanian:
Jagung - Kacang Tanah - Terong
Pada tahun pertama, petani menanam jagung sebagai tanaman pertama. Setelah panen jagung, tanah tersebut ditanami kacang tanah pada tahun kedua untuk memperbaiki kandungan nitrogen tanah melalui fiksasi nitrogen oleh kacang tanah.
Pada tahun ketiga, tanaman terong ditanam untuk memanfaatkan nutrisi yang tersisa dan memberikan variasi tanaman.