Mengapa Mati Suri Bisa Terjadi? Simak Penjelasannya!

- 3 Juni 2023, 15:03 WIB
Mengapa Mati Suri Bisa Terjadi? Simak Penjelasannya!
Mengapa Mati Suri Bisa Terjadi? Simak Penjelasannya! /Pexels.com / Pixabay/

INFOTEMANGGUNG.COM - Mati suri adalah kondisi yang dialami oleh seseorang yang telah dinyatakan meninggal, namun hidup kembali. Dalam dunia medis, mati suri dinamakan dengan fenomena Lazarus syndrome atau autoresusitasi yaitu kondisi kembalinya denyut jantung seseorang dengan sendirinya ketika jantung sempat berhenti berdetak.

Mati suri bagi orang yang mengalaminya berbeda-beda. Ada yang beberapa menit kemudian, bahkan ada yang berjam-jam kemudian. Meski begitu, bukan berarti orang yang mati suri bisa hidup seperti sedia kala. Beberapa dari mereka ada yang berhasil selamat dan sisanya meninggal.

Dalam dunia medis, dokter menggunakan teknik bernama Cardiopulmonary Resustation atau biasa disebut dengan CPR, untuk mengembalikan denyut jantung.

Baca Juga: Bimbingan Konseling di Sekolah Diperuntukkan Bagi Siapa? Ini Jawabannya

Caranya yaitu dengan menekan-nekan dada pasien. Sayangnya, cara ini tak selamanya berhasil. Jika cara tadi telah dilakukan, tapi belum juga ada hasil, maka dokter menyatakan pasien tersebut meninggal.

Selain karena Lazarus syndrome, mati suri juga kerap dikaitkan dengan pengalaman mendekati kematian alias near death experience (NDE). Kondisi kritis ini akan membuat seseorang berada dalam kondisi koma, sulit bernapas, atau bahkan sangat lemas sehingga sekilas seperti sudah meninggal.

Ketika kondisinya membaik, pasien akan kembali bisa bernapas, bergerak, tersadar dari koma, dan detak jantungnya kembali kuat. Inilah yang kerap dianggap pengalaman mati suri.

Belum ada yang benar-benar tau penyebab pasti dari fenomena mati suri ini bisa terjadi. Tapi dari pengetahuan medis, terdapat beberapa faktor diduga penyebab mati suri, diantaranya:

1. Udara Terperangkap Dalam Paru-paru

Hal yang bisa dilakukan oleh para tenaga medis sebagai pertolongan pertama untuk menghadapi pasien yang mengalami henti jantung, koma, atau gagal napas yaitu dengan menggunakan CPR. Caranya yakni menekan dada pasien tersebut dengan alat tersebut.

Meski CPR penting dalam membuat jantung kembali berfungsi dan paru-paru bisa bekerja kembali, sejumlah penelitian menyatakan bahwa tindakan ini bisa menyebabkan penumpukan udara di dalam rongga dada dan paru-paru, sehingga membuat jantung pasien muncul beberapa saat kemudian. Selain itu, hal ini membuat seakan-akan sirkulasi dan aliran darah berhenti. 

Namun, setelah CPR dihentikan selama beberapa saat, tekanan udara yang meningkat bisa perlahan menurun, sehingga membuat aliran darah dan pernapasan pasien kembali lancar.

Kondisi ini biasanya terlihat saat pasien diberikan CPR bisa kembali menunjukkan respons tubuh, seperti tersadar, bernapas spontan, batuk, atau kembali bisa bergerak.

2. Hipotermia

Gangguan pada fungsi organ dan aktivitas saraf tubuh bisa diakibatkan oleh hipotermia. Hal ini menyebabkan penderita mengalami penurunan detak jantung, denyut nadi, dan pernapasan. Kondisi ini terjadi karena tubuh terpapar suhu terlalu dingin dalam periode waktu tertentu.

Pada beberapa kasus, hipotermia bisa membuat kondisi seseorang menjadi sangat lemah. Tanda-tanda vitalnya, seperti detak jantung, denyut nadi, dan pernapasan menjadi tak tedeteksi. Hal ini seolah menunjukkan bahwa pasien telah meninggal.

Baca Juga: Saat Ini Sudah Banyak Digunakan Soal Belajar Berbasis HOTS atau Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi

Akan tetapi, ketika orang tersebut mendapatkan pertolongan medis secepatnya, suhu tubuhnya bisa kembali normal. Tak hanya itu, aliran darah dan fungsi berbagai organ tubuhnya akan kembali bekerja sehingga dinyatakan “hidup” lagi. Fenomena ini seringkali dianggap sebagai mati suri.

3. Hiperkalemia

Hiperkalemia adalah kondisi jumlah elektrolit kalium meningkat terlalu tinggi. Kondisi ini bisa membuat fungsi jantung, paru-paru, saraf, dan otak terganggu. Jika tidak ditangani, bisa membuat seseorang mengalami henti jantung dan koma, sehingga pasien akan disangka telah meninggal dunia.

Fenomena mati suri dalam dunia medis memang bisa terjadi. Oleh karena itu, sebelum menyatakan pasien meninggal, dokter dan petugas medis akan menunggu dan mengawasi sekira 10–15 menit setelah menghentikan tindakan CPR.

Jika memang tidak ada perubahan dan pasien tetap menunjukkan tanda-tanda kematian, dokter baru akan menyatakan bahwa pasien telah meninggal.

Tak jarang kerapkali masyarakat kita selalu mengaitkan mati suri dengan hal mistis. Namun pada kenyataannya, kejadian ini masih bisa dijelaskan dengan logika. Meski belum tau penyebab pastinya, dugaan-dugaan yang telah disebutkan di atas bisa menjadi faktor penyebab mati suri.***

Editor: Kun Daniel Chandra

Sumber: YouTube Kok Bisa? alodokter.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x