Jawaban Kenapa Guru Penggerak diarahkan untuk Menggunakan Pendekatan Berbasis Aset daripada Kekurangan dan 3 P

- 2 Juni 2023, 08:34 WIB
Jawaban Kenapa Guru Penggerak diarahkan untuk Menggunakan Pendekatan Berbasis Aset daripada Kekurangan dan 3 Pertanyaan Lainnya, Post Test Guru Penggerak
Jawaban Kenapa Guru Penggerak diarahkan untuk Menggunakan Pendekatan Berbasis Aset daripada Kekurangan dan 3 Pertanyaan Lainnya, Post Test Guru Penggerak /pexels.com/祝 鹤槐/

INFOTEMANGGUNG.COM - Jawaban kenapa guru penggerak diarahkan untuk menggunakan pendekatan berbasis aset daripada pendekatan berbasis kekurangan dan 3 pertanyaan lainnya akan kami tampilkan pada artikel ini. Kami juga akan mengingatkan Bapak dan Ibu calon guru penggerak dengan teori Modul 3.2 Guru Penggerak Sekolah sebagai Ekosistem, Pendekatan Berbasis Aset dan ABCD.

 

Ada yang menempatkan 4 pertanyaan ini jawaban kenapa guru penggerak diarahkan untuk menggunakan pendekatan berbasis aset daripada pendekatan berbasis kekurangan dan 3 pertanyaan lainnya sebagai soal no. 27, 28, 29 dan 30 soal post test guru penggerak modul 3.

Berdasar teori jawaban kenapa guru penggerak diarahkan untuk menggunakan pendekatan berbasis aset daripada pendekatan berbasis kekurangan adalah pertanyaan dari Modul 3.2 Guru Penggerak Sekolah sebagai Ekosistem, Pendekatan Berbasis Aset dan ABCD.

Baca Juga: Rangkuman Materi Modul 3.2 Guru Penggerak Sekolah sebagai Ekosistem, Pendekatan Berbasis Aset dan ABCD

Di Modul 3.2 dibahas pendekatan berbasis kekurangan dan pendekatan berbasis aset. Langsung saja kita ingatkan bahwa pendekatan berbasis kekurangan berfokus pada yang mengganggu atau yang kurang atau yang tidak berfungsi.

Di sini semuanya dilihat dari sudut pandang negatif, mungkin juga ada kebaikannya, tidak bisa dipastikan ini buruk.

Pendekatan itu fokusnya pada masalah utama, berbasis pada hambatan atau kekurangan, selalu bertanya apa yang kurang, misalnya saat fokus mencari sponsor atau institusi lain.

Pendekatan ini dipakai untuk mengatur kelompok untuk menyelesaikan masalah, merancang projek untuk menyelesaikan masalah.

Sebaliknya, pendekatan berbasis aset merupakan cara praktis untuk menemukan dan mengenali hal-hal positif di kehidupan, memakai kekuatan jadi tumpuan berpikir.

Fokusnya ada di apa yang bekerja, yang jadi inspirasi, kekuatan atau potensi yang positif. Apakah ini pendekatan yang terbaik? Mungkin belum tentu juga.

Pendekatan berbasis aset mengerahkan fokusnya pada aset dan kekuatan, membayangkan masa depan, berpikir tentang kesuksesan yang telah diraih dan kekuatan untuk menggapai kesuksesan itu.

Ini pendekatan yang mengorganisasikan kompetensi dan sumber daya (aset dan kekuatan). Andai pelakunya para guru, disini para guru akan merancang sebuah rencana berdasarkan visi dan kekuatan dan melaksanakan rencana aksi yang sudah diprogramkan.

Ternyata pendekatan berbasis aset digerakkan semua anggota komunitas sekolah, jadi mungkin saja berdasar pengalaman atau kasus-kasus yang telah ada, ini merupakan pendekatan yan paling baik.

Baca Juga: Jawaban Ibu Tiara Seorang Guru IPA yang Sudah Menjalankan Tugasnya, Perbandingan dengan Teori Modul 3 Guru Pen

Sesudah menerapkan pendekatan aset, sekolah memiliki beberapa karakter berikut (kami ringkaskan):

1. Mindset dan sikap yang positif

2. Ada perubahan yang positif

3. Fokus pada "Apa yang telah berhasil dilakukan?"

4. Warga sekolah berupaya melakukan perubahan

5. Warga sekolah bertanggung jawab atas apa yang telah dimulai

6. Membangun serta membina hubungan dua arah antar warga sekolah, sekolah jadi sehat dan inklusif.

7. Sekolah dibangun dengan melihat kekuatan, potensi, serta tantangan.

8. Kekuatan sekolah berbanding lurus dengan tingkat keberagaman keinginan unsur sekolah yang ada.

9. Suasana menjadi menyenangkan

10. Kepemimpinan lokal berkembang secara terus menerus.

Baiklah, kita sudah diingatkan teorinya, kini kita akan melihat soal dan jawabannya:

Soal dan Jawaban:

Soal no. 27. Alasan yang tepat kenapa Guru Penggerak diarahkan untuk menggunakan Pendekatan Berbasis Aset daripada Pendekatan Berbasis Kekurangan adalah karena….

a. Pendekatan berbasis Aset akan melatih Guru Penggerak untuk peka terhadap isu-isu yang ada
b. Pendekatan berbasis Aset akan mendorong Guru Penggerak bergerak berdasarkan kekuatan yang dimiliki.
c. Pendekatan berbasis Kekurangan akan mendorong Guru Penggerak menjadi individu yang mudah curiga.
d. Pendekatan berbasis Aset akan mendorong kita menjadi individu yang tidak mudah curiga.
e. Pendekatan berbasis Aset akan mendorong Guru Penggerak untuk memecahkan permasalahan yang ada

Jawaban yang tepat ialah: B

 

Soal no. 28. Seorang kepala sekolah akan mengadakan karyawisata pada akhir semester. Namun, situasi pandemi COVID, tidak memungkinkan guru dan murid melakukan perjalanan secara bersama-sama.

Hal ini dikarenakan akan menimbulkan kerumunan yang melanggar protokol kesehatan.

Kepala sekolah mencari kegiatan pengganti yang menyenangkan dan bermakna bagi pembelajaran siswa, dengan berdiskusi dengan para guru dan komite terkait apa yang bisa dilakukan di sekitar sekolah atau perjalanan virtual yang bisa dilakukan.

Gambaran tindakan yang dilakukan oleh kepala sekolah tersebut mendeskripsikan karakter komunitas yang sehat dan resilien dalam Pendekatan ABCD (Asset-Based Community Development) yaitu ….

a. Menumbuhkan komitmen terhadap tempat, yaitu perilaku akan memperkuat koneksi warga baik komunitas, lingkungan, dan ekonomi lokal mereka.

b. Mengenal dirinya sendiri dan membangun aset yang ada, yaitu perilaku yang menemukan, memetakan, menghubungkan, dan memanfaatkan sumber daya seluruh komunitas yang ada.

c. Mempraktikkan dialog berkelanjutan dan partisipasi anggota masyarakat, yaitu perilaku yang menghargai keragaman dan mendorong dialog penduduk yang aktif, partisipasi dan kepemilikan masyarakat atas masa depan.

d. Bertindak dengan obsesi ide dan peluang, yaitu perilaku yang mendorong pencarian tanpa akhir untuk ide-ide baru dan tepat, kemungkinan pengembangan dan sumber daya internal dan eksternal.

e. Membangun koneksi dan kolaborasi, yaitu perilaku yang mendorong perencanaan dan tindakan kolaboratif, jaringan dan hubungan yang kuat antara penduduk, organisasi, bisnis, dan komunitas.

Jawaban yang tepat ialah: C

Soal no. 29. Ahmad Yani adalah seorang murid yang taat terhadap peraturan sekolah. Hal tersebut terlihat dari aktivitasnya sehari-hari, dimulai dari bangun pagi jam 06.00 yang setiap hari dibangunkan oleh abangnya.

Sebelum berangkat ke sekolah Ahmad Yani menyiapkan buku pelajaran sesuai jadwal pelajaran.

Ahmad Yani jarang sarapan terkadang hanya minum air putih, karena selalu tergesa-gesa untuk berangkat ke sekolah dan selalu hadir dengan atribut lengkap dan mengikuti pelajaran sesuai jadwalnya sampai selesai dan langsung pulang ke rumah.

Ahmad Yani jarang melakukan ibadah atau kegiatan keagamaan secara rutin sebagai muslim di sekolah.

Aktivitas rutin yang dilakukan oleh Ahmad Yani sebagai siswa menjadi tantangan Pak Amir sebagai guru PAI untuk menciptakan lingkungan sekolah yang mampu menumbuh kembangkan kepemimpinan murid, serta mewujudkan Profil Pelajar Pancasila, khususnya pada dimensi Beriman, Bertaqwa dan Berakhak Mulia.

Tantangan yang dihadapi Pak Amir berkaitan dengan lingkungan sekolah yang berhubungan dengan....

a. Menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif.

b. Keterampilan berinteraksi sosial secara arif, positif dan bijaksana

c. Menempatkan murid sedemikian rupa sehingga terlibat aktif dalam proses belajarnya sendiri

d. Menentukan tujuan, harapan atau mimpi yang manfaat dan kebaikannya melampaui kepentingan individu

e. Menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh untuk terus bangkit di tengah kesempitan dan kesulitan

Jawaban yang tepat ialah: D

Baca Juga: Contoh Soal Post Test Modul 3.1, 3.2, dan 3.3 Guru Penggerak, Pahami Soal Test Setelah Modul Pembelajaran

Soal no. 30. Salah satu visi suatu sekolah yaitu menciptakan lulusan yang memiliki profil pelajar pancasila yang berkebhinekaan global.

Aset yang dimiliki sekolah:
-Prestasi akademik siswa
-Sarana dan prasarana sudah sesuai dengan standar
-Sumber pembiayaan sekolah berasal dari BOS, RUTIN, dan BOS AFIRMASI
-Keanekaragaman suku, ras, dan agama para siswa

Kegiatan yang dapat dilakukan untuk mencapai visi sekolah tersebut berdasarkan aset yang dimiliki sekolah yang mencerminkan pendekatan asset based thinking, adalah ….


a. Perayaan hari besar di sekolah

b. Rapat dengan komite sekolah dan stakeholder terkait pembiayaan sekolah

c. Gotong royong kebersihan setiap hari jumat untuk pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah

d. IHT untuk guru terkait topik pembelajaran berdiferensiasi

e. Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan secara rutin

Jawaban yang tepat ialah: A


Tambahan Pembahasan:
Karena keluar pada soal di atas mari kita sedikit mengingat teori Pendekatan ABCD (Asset-Based Community Development)

ABCD merupakan kerangka kerja yang dikembangkan John McKnight dan Jody Kretzmann. Terdengar powerful, pendekatan dibangun dari kemampuan, pengalaman, pengetahuan, serta hasrat yang dimiliki oleh anggota komunitas, kekuatan perkumpulan lokal, dan dukungan positif dari lembaga lokal guna menciptakan kehidupan komunitas yang berkelanjutan.

Pendekatan ABCD muncul sebagai kritik pada pendekatan konvensional alias tradisional yang menekankan pada masalah, kebutuhan, dan kekurangan yang terdapat pada suatu komunitas.

Pendekatan ini memberi nilai lebih pada kapasitas, kemampuan, pengetahuan, jaringan, serta potensi milik komunitas. Disamping itu, pendekatan ini berfokus pada potensi aset atau sumber daya yang dimiliki sebuah komunitas

Demikian jawaban kenapa guru penggerak diarahkan untuk menggunakan pendekatan berbasis aset daripada pendekatan berbasis kekurangan dan 3 pertanyaan lainnya
dengan kilasan materi Modul 3.2 Guru Penggerak secara ringkas yang membahas sekolah sebagai ekosistem.

Semoga bermanfaat bagi calon guru penggerak. Ikuti juga penjelasa soal post test lainnya di portal ini.***

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: Kemdikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x