Network
INFOTEMANGGUNG.COM - Pelajaran sejarah sangat penting untuk dipelajari. Karena melalui sejarah, siswa dapat melihat berbagai masalah dari perspektif dalam kehidupan.
Khususnya untuk siswa siswi kelas 11 yang sedang belajar sejarah pada materi bab 7, perjuangan bangsa Indonesia melawan Sekutu dan Belanda di berbagai daerah.
Daerah apa saja dan bagaimana bentuk perlawanannya? Yuk kita simak pembahasannya di bawah ini.
Perjuangan Melawan Sekutu dan Belanda di Berbagai Daerah
Pasukan Belanda tiba di Indonesia pada 15 September 1945 untuk menaklukkan beberapa wilayah di Indonesia, direspon rakyat Indonesian dengan melakukan perlawanan di beberapa daerah, di antaranya:
Pertempuran 10 November di Surabaya
Pertempuran di Surabaya dipicu oleh insiden perobekan bendera di Hotel Yamato dan tewasnya Mallaby (perwira Inggris).
Baca Juga: 50 Soal PAT Sejarah Peminatan Kelas 12 Semester Ganjil Genap SMA/MA, Lengkap Beserta Jawaban!
Pada 10 November 1945, sekutu memberikan ultimatum pada warga Surabaya untuk menyerah dan memberikan persenjataan mereka kepada AFNEI (Allied Forces Netherland East Indies)
Namun warga Surabaya mengacuhkan ultimatum tersebut dan memilih bertempur mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Melalui Radio Perjuangan, Kolonel Sungkono dan Bung Tomo membakar semangat bertempur rakyat.
Dalam pertempuran itu, diperkirakan ribuan rakyat Surabaya tewas. Untuk mengenang keberanian mereka, tanggal 10 November dijadikan sebagai hari pahlawan.
Pertempuran Ambarawa
Pertempuran Ambarawa berlangsung pada 26 Oktober - 15 Desember 1944. Latar belakang pertempuran ini adalah keinginan Sekutu untuk mengambil alih kota Ambarawa.
Ternyata Keamanan Rakyat (TKR) menentang hal tersebut, mereka melakukan perlawanan terhadap pasukan Sekutu hingga mampu menahan tentara Sekutu.
Pada 15 Desember, TKR berhasil memukul mundur pasukan Sekutu hingga ke Semarang.
Pertempuran Medan Area
Pertempuran Medan Area berlangsung dari 13 Oktober 1945 - April 1946, setelah NICA mengajukan gencatan senjata.
Pasukan Sekutu juga mengeluarkan ultimatum pada rakyat Medan untuk menyerah dan memberikan persenjataan kepada Sekutu.
Lagi-lagi ultimatum itu tidak dihiraukan, sehingga sekutu melancarkan aksi militer pada 10 Desember 1945.
Tindakan Sekutu itu direspon Rakyat Medan dengan melakukan perlawanan.
Rakyat Medan yang tergabung dalam Barisan Pemuda Indonesia dan Komando Resimen Laskar Rakyat mengalami beberapa kesulitan dalam pertempuran, hingga terpaksa harus mundur ke Pematang Siantar.
Bandung Lautan Api
Bandung Lautan Api berlangsung pada 24 Maret 1946.
Latar belakang peristiwa ini adalah ultimatum dari tentara Sekutu yang memerintahkan untuk mengosongkan kota Bandung pada 24 November 1945.
TKR menolak ultimatum tersebut dan bersiap melakukan perlawanan di kawasan Bandung Utara.
A.H Nasution sebagai pemimpin pasukan tentara merundingkan rencana opsi perlawanan dengan Sutan Sjahrir selaku Perdana Menteri pada masa itu.
Sutan Sjahrir menolak opsi perlawanan dan memerintahkan tentara serta rakyat Bandung untuk mengungsi ke arah Bandung Selatan pada Maret 1946.
Sebelum melakukan pengosongan kota, tentara dan rakyat Bandung melakukan pembakaran terhadap gedung-gedung penting supaya tidak dipergunakan oleh Sekutu.
Peristiwa tersebut dikenal dengan Bandung Lautan Api.
Dari Pembahasan di atas terlihat jelas perjuangan rakyat yang penuh dengan strategi dan keberanian, sehingga mampu meraih kemerdekaan yang bisa kita nikmati saat ini.***
