Dalam kesempatan yang sama, Wahyu Mul sebagai narasumber ketiga mengemukakan upaya konservasi sumber daya laut dalam sudut pandang yang berbeda. Beliau mengatakan bahwa videografi bawah air sangat penting dalam upaya konservasi. Hal itu sesuai dengan pengalaman kerjanya sebagai Videografer bawah laut profesional.
Wahyu Mul mengatakan, “Lautan kita mencakup 70 persen dari permukaan bumi dan menjadi rumah bagi berbagai macam flora dan fauna.
Namun, berbagai aktivitas manusia menjadi ancaman bagi keragaman hayati tersebut, seperti polusi, penangkapan ikan berlebih, pariwisata, dan perubahan iklim. Videografi bawah air dapat menjadi untuk memahami, mengawasi, dan melindungi ekosistem lautan."
Webinar kedua bertajuk International Webinar Talk Series on Biodiversity Agro-Eco-Edu Tourism: "Grounding the Global Biodiversity Framework (GBF) in Managing Agro-Eco-Edu-Tourism" diselenggarakan pada 16 Mei 2023.
Narasumber pada webinar kedua ini yaitu Prof. Colin Michael Hall dari University of Canterbury dan Prof. Luchman Hakim dari Universitas Brawijaya. Kedua narasumber tersebut merupakan saintis terbaik dunia dalam bidang pariwisata, hal itu berdasarkan info dari laman Adscientificindex.
Baca Juga: 7 Cara Mengetahui Bahwa Siswa Telah Memahami Apa yang Dipelajarinya, Guru Wajib Perhatikan
Prof Colin mengatakan, “Pariwisata dapat menjadi alasan tentang perlunya menjaga biodiversitas. Dampak positifnya akan sangat terasa dalam skala lokal, namun dampak secara luasnya tetap harus dipertimbangkan."
Webinar ketiga bertajuk “International Webinar on Biodiversity Education: Strategic Plan to Enhance Marine Awareness” diselenggarakan pada 22 Mei 2023. Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof. Fredinan Yulianda dan Prof. Lawrence Liao dari Hiroshima University menjadi narasumber pada webinar ketiga ini.