Kasus Bullying di Sekolah Bisa Berawal dari Orang Tua, Ini Dampaknya

- 24 Mei 2023, 09:02 WIB
Kasus Bullying di Sekolah Bisa Berawal dari Orang Tua, Ini Dampaknya
Kasus Bullying di Sekolah Bisa Berawal dari Orang Tua, Ini Dampaknya /Pexels.com / Mikhail Nilov/

INFOTEMANGGUNG.COM - Di dunia sekolah, kasus bullying bukan lagi hal yang asing. Bahkan cenderung menjadi masalah yang dinormalisasikan dengan dalih bercanda antar teman.

Namun, bagaimana jadinya jika hal yang mereka anggap bercanda itu menimbulkan kematian? Apakah nyawa seseorang dianggap bercanda?

Beberapa hari ini, media sosial digemparkan dengan kasus meninggalnya siswa kelas 2 SD sebab perilaku bullying dari kakak kelasnya. Menanggapi kasus sejenis, pada hari Senin, 22 Mei 2023, Diena Haryana mengemukakan suaranya dalam webinar, "Sikap Cegah Bullying pada Anak."

Baca Juga: PAT Berubah Menjadi SAS, Kenali Beberapa Istilah Lain yang Berubah dari Kurikulum 13 ke Kurikulum Merdeka

Diena mengungkapkan bahwa perilaku bullying atau perundungan pada anak bisa berawal dari keluarga, utamanya orang tua.

Keluarga harus memiliki kesehatan mental yang baik. Senin kemarin, Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) mengadakan webinar dengan tema pencegahan bullying pada anak di Jakarta.

Bullying didefinisikan sebagai bentuk penindasan atau kekerasan baik berupa fisik atau psikis, secara sengaja oleh satu orang atau lebih yang dianggap lebih berkuasa terhadap orang lain. Dengan tujuan untuk menyakiti dan kekerasan ini dilakukan secara berulang terus menerus.

Berdasarkan UUD 1945 Pasal 28 (B) ayat 2, menyatakan bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang, serta berhak atas perlindungan dan diskriminasi.

Meski perlindungan terhadap bullying telah diatur oleh hukum tertinggi negara, sayangnya kasus bullying masih menjadi PR besar dalam lingkungan pendidikan. Dari jenjang pendidikan sekolah dasar sampai perguruan tinggi, kasus ini bisa ditemukan.

Banyak ditemukan kasus senior yang merundung para juniornya. Na'as kasus ini pun seolah menjadi tradisi turun temurun bagi mereka yang menganggap dirinya kuat dan berkuasa.

Bullying Berasal dari Keluarga

Namun, bagaimana jika perilaku bullying berasal dari orang tua di rumah?

Sikap orang tua yang kurang memahami pentingnya kesehatan mental anak dan cara mendidik anak dengan keras yang dinilai benar, bisa menjadi sumber utama rusaknya mental anak.

Dewan Pengarah GNLD menyebutkan bahwa bullying yang berasal dari rumah atau orang tua, bisa memberikan beberapa dampak bagi anak.

Yang pertama yaitu, bullying dari lingkup orang tua bisa menyebabkan anak menjadi minder atau pasif. Merasa kesulitan dalam berkomunikasi dan memandang dirinya rendah dan tak berkuasa.

Yang kedua, menimbulkan perilaku agresif pada anak. Ketika mendapatkan perlakuan kekerasan daRi orang tua, anak menyimpan kemarahan yang luar biasa. Kemarahan ini akan dimunculkan ketika ada teman yang menyinggungnya sedikit. Anak pun meluapkan kemarahan dalam dirinya pada teman atau anak di bawahnya.

Dampak ketiga adalah memunculkan perilaku pasif agresif dalam diri anak. Ketika anak menerima kalau dirinya dibully terus menerus. Sampai nantinya anak berada dalam puncaknya, tidak mampu lagi menerima bullying. Maka, anak akan marah, semarah-marahnya sampai tidak ada yang bisa menghentikannya. Pasif agresif ini merupakan dampak yang berbahaya.

Baca Juga: Salah Satu Bagian Penting dalam Kegiatan Penelitian Adalah Penyusunan Rancangan Penelitian Karena? Simak!

Perilaku bullying yang didapat anak dari orang tua, imbasnya tidak kepada orang tua, melainkan pada orang di sekitar anak. Pada webinar tersebut, GNLD menekankan untuk membangun keluarga yang paham akan kesehatan mental dan fokus mengoptimalkan pertumbuhan perkembangan anak.

"Sehingga mau tidak mau, keluarga harus sehat mental. Karena orang tua yang melakukan bullying, jangan-jangan mereka orang yang agresif karena dulu dibully orang tuanya juga," kata Diena Haryana, selaku Founder komunitas Sejiwa itu.***

Editor: Kun Daniel Chandra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah