Mengenal Kurikulum Merdeka, Ada 4 Pembelajaran Komprehensif di Dalamnya

- 19 Mei 2023, 09:40 WIB
Mengenal Kurikulum Merdeka, Ada 4 Pembelajaran Komprehensif di Dalamnya
Mengenal Kurikulum Merdeka, Ada 4 Pembelajaran Komprehensif di Dalamnya /Pexels.com / Max Fischer/

INFOTEMANGGUNG.COM - Saat ini dunia pendidikan Indonesia sedang menjalankan sebuah terobosan baru. Terobosan tersebut digadang-gadang akan menjadikan Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menjadi sesuai dengan kemajuan zaman.

Pasalnya, kurikulum satu ini berkaitan dengan mimpi dunia pendidikan Indonesia yakni ingin merancang tatanan pendidikan yang nantinya bisa menghasilkan putra-putri didik yang berkompeten dan mampu bersaing di Abad-21 ini.

Adapun pada hasil akhir penerapannya, diharapkan putra-putri Indonesia tetap berkarakter dengan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.

Baca Juga: Rela Sewa Joki Sampai 500jt, Tiga Peserta UTBK-SNBT Lakukan Hal Ini Demi Masuk Kampus Impian

Meski baru, banyak pihak sudah ramai memperbincangkan dan membahas sekaligus mengawasi praktek dari kurikulum ini.

Dalam proses penerapan kurikulum ini, ekosistem pendidikan dikenalkan empat jenis pembelajaran yang sudah dirancang secara komprehensif.

1. Budaya Sekolah

Budaya sekolah berkaitan dengan ekosistem di sebuah satuan pendidikan. Budaya satuan pendidikan harus dipersiapkan dengan baik dan terperinci.

Dikutip dalam Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, peserta didik berperan sebagai subjek pembelajaran yang diharapkan dapat terlibat aktif mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, pendidik berperan sebagai fasilitator pembelajaran yang diharapkan dapat membantu peserta didik mengoptimalkan proses belajarnya.

Sementara satuan pendidikan berperan sebagai pendukung terselenggaranya kegiatan yang diharapkan dapat mensponsori penyediaan fasilitas dan lingkungan belajar yang kondusif.

Jadi, budaya sekolah adalah perpaduan interaksi dalam satuan pendidikan yang meliputi iklim sekolah, kebijakan, pola interaksi dan komunikasi serta norma yang berlaku di sekolah.

2. Ekstrakurikuler

Demi terwujudnya pelajar Indonesia yang memiliki kemandirian, kreatif dan sanggup bergotong-royong, salah satu pembelajaran yang disediakan adalah melalui serangkaian kegiatan yang mewadahi minat dan bakat peserta didik.

Pelajar sebaiknya bisa mengaktualisasikan dirinya dalam kegiatan di luar jam pembelajaran sekolah atau bergabung dalam komunitas yang bisa memfasilitasi berkumpulnya pelajar dengan satu ketertarikan bidang yang sama.

3. Intrakurikuler

Untuk jenis pembelajaran ini, pembelajaran berbasis kegiatan pemberian materi ajar yang dilakukan di dalam kelas. Pembelajaran ini memiliki porsi yang besar yakni 70-80 persen dari total pembelajaran murid.

Dalam prakteknya, guru harus membuat perangkat ajar berupa Alur Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar.

4. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Tidak kalah penting, untuk porsi dari pembelajaran ini adalah 20-30 persen yang mana secara sistematika hampir sama dengan praktek pembelajaran intrakurikuler namun isinya terdapat project-based learning.

Dikutip dari situs Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbud, “Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya”.

Dengan kata lain, dimaksudkan pembelajaran tersebut mewadahi murid agar belajar dalam situasi tidak formal.

Selanjutnya, struktur belajar dan kegiatan belajar lebih interaktif. Nantinya, murid bisa aktif terlibat langsung dengan lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila.

Baca Juga: Rangkuman 45 Soal PAT IPA Kelas 8 Semester 2 Dilengkapi Jawaban, Latihan UAS-UKK Kurikulum 2013

Semoga ke depannya, semua rencana pembelajaran bisa berjalan dengan sukses dan apik. Lalu, penerus bangsa Indonesia bisa menjadi generasi yang mumpuni dan berbudi luhur.***

Editor: Kun Daniel Chandra

Sumber: ditpsd.kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x