Lebih dari 300 Ribu Satuan Pendidikan Daftar Kurikulum Merdeka, Kemendikbudristek Optimis

- 17 Mei 2023, 21:29 WIB
Lebih dari 300 Ribu Satuan Pendidikan Daftar Kurikulum Merdeka, Kemendikbudristek Optimis
Lebih dari 300 Ribu Satuan Pendidikan Daftar Kurikulum Merdeka, Kemendikbudristek Optimis /Pexels.com/ Max Fischer/

INFOTEMANGGUNG.COM- Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) optimis terhadap implementasi Kurikulum Merdeka di Indonesia. Hal tersebut karena jumlah satuan pendidikan yang mendaftar dan berusaha menerapkan terus bertambah.

 

Terhitung di tahun 2023, sudah sebanyak 306.995 satuan pendidikan dari berbagai jenjang yang melakukan pendaftaran dan bersiap untuk menerapkan Kurikulum Merdeka. Tentunya ini menjadi bukti bahwa sekolah semakin antusias untuk menerapkan sistem pendidikan yang mutakhir tersebut.

Baca Juga: 6 Juta Pelajar Jadi Penerima Program Indonesia Pintar 2023, Nominalnya dari 450 Ribu-12 Juta Rupiah

Terlebih mengingat bahwa penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah bukanlah suatu kewajiban yang dipaksa oleh Kemendikbudristek. Melainkan suatu pilihan yang boleh dijalankan atau tidak tergantung dari masing-masing instansi pendidikan.

Terkait hal ini, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Kemendikbudristek Aswin Wihdiyanto mengharapkan bahwa adanya tren positif berkenaan Kurikulum Merdeka bisa menguatkan implementasinya pada masa mendatang.

“Kami melihat tren positif dari penerapan Kurikulum Merdeka. Harapannya ini menjadi penguatan untuk implementasi pada tahun-tahun berikutnya,” terang Aswin di Jakarta seperti dinukil InfoTemanggung.com dari Antaranews.com.

Baca Juga: 3 Prinsip Coaching Guru Penggerak Pada Kurikulum Merdeka Belajar Membedakan dengan Mentoring dan Konseling

Kemudian, Aswin pun menjelaskan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka sejatinya menjadi upaya nyata dari pemerintah untuk mengatasi permasalahan krisis pembelajaran yang telah mengakar. Pasalnya, pada kurikulum ini terdapat metode yang lebih fleksibel, materi yang lebih esensial, pembelajaran karakter, hingga kompetensi tertentu.

 

Kenyataan ini membuat Kurikulum Merdeka dianggap tepat, lantaran memudahkan guru dan satuan pendidikan untuk bahu membahu dalam menciptkan pembelajaran yang lebih ideal. Terutama yang menyesuaikan dengan kebutuhan pelajar dan kondisi dari masing-masing satuan pendidikan.

“Kami serahkan kepada masyarakat bagaimana kebermanfaatan dan keberterimaan dari Kurikulum Merdeka. Makanya ada Festival Kurikulum Merdeka karena kami ingin mengangkat itu,” tambah Aswin.

Lalu, Aswin pun menambahkan harapannya agar implementasi Kurikulum Merdeka di Indonesia tetap terus terlaksana. Walaupun nanti setelah Pemilu 2024, terjadi perbedaan susunan kabinet dan juga pergantian menteri.

Baca Juga: Nilai dan Peran Guru Penggerak Adalah? Ini Jawaban Merujuk Profil Pelajar Pancasila dan Kurikulum Merdeka

Alasannya jelas, karena sebagai sistem pendidikan mutakhir, Kurikulum Merdeka mempunyai poin-poin lebih yang membuat pendidikan lebih ideal untuk pelajar. Khususnya karena kurikulum ini mempertimbangkan aspek yang terabaikan di kurikulum lama, seperti diferensiasi dalam pembelajaran, dan yang lainnya.

 

“Makna tersirat dari Kurikulum Merdeka adalah proses pembelajaran yang holistik untuk semua orang. Harapannya inilah yang akan memajukan pendidikan kita bahwa sebenarnya atmosfer pendidikan itu yang harus dibangun,” kata Aswin memungkasi.***

 

Editor: Candra Irawan

Sumber: antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x