Bilangan Oksidasi Alumunium Dalam Al2o3 Adalah, Soal Mapel Kimia SMA

- 28 April 2023, 10:03 WIB
Bilangan Oksidasi Alumunium Dalam Al2o3 Adalah
Bilangan Oksidasi Alumunium Dalam Al2o3 Adalah /

INFOTEMANGGUNG.COM - Penulis memuat artikel tentang bilangan oksidasi alumunium dalam al2o3 adalah ini agar dapat membantu memahami materi dengan penjelasan yang lebih detail.

Mengetahui tantangan belajar yang harus mengikuti perkembangan zaman menjadikan soal-soal lebih dikembangkan dari sebelumnya sehingga soal-soal yang dibuat lebih rumit untuk meningkatkan skill dan pengetahuan murid.

Namun murid tidak perlu khawatir karena artikel tentang bilangan oksidasi alumunium dalam al2o3 adalah ini dibuat untuk membantu kesulitan ketika belajar.

Mari simak jawaban soal bilangan oksidasi alumunium dalam al2o3 adalah yang sudah dibuat oleh Penulis yaitu :

Baca Juga: Alkana Yang Tidak Mengandung Lima Atom Karbon Adalah, Kunci Jawaban IPA Kelas 10

Soal

 Bilangan oksidasi alumunium dalam al2o3 adalah

Jawaban 

Bilangan oksidasi Al dalam Al₂O₃ adalah +3.

Pembahasan

Penyelesaian Soal :

Biloks Al₂O₃ = (2 × Biloks Al) + (3 × biloks O)

0 = (2 × Biloks Al) + (3 × (-2))

0 = (2 × Biloks Al) - 6

2 × Biloks Al = +6

Biloks Al = +6/2

Biloks Al = +3

Hal ini sesuai dengan aturan biloks :

Jumlah biloks unsur unsur pembentuk senyawa netral sama dengan nol.

Biloks atom O umumnya adalah -2, kecuali jika berikatan dengan atom F, atau dalam senyawaan peroksida dan superoksida. biloks atom O adalah +2 dalam OF₂, dalam senyawa peroksida (misalnya H₂O₂) berharga -1. Adapun dalam senyawa superoksida (seperti KO₂), biloks O bernilai -1/2.

∴ Kesimpulan biloks Al yaitu +3.

Pembahasan :

Bilangan Oksidasi

Bilangan oksidasi adalah banyaknya elektron yang dilepas/ diterima dalam pembentukan suatu molekul/ ion.

Nilai biloks dapat bernilai positif/ negatif. Bilangan oksidasi  disingkat dengan biloks. Beberapa atom hanya memiliki satu biloks, ada juga yang memiliki lebih dari satu biloks.

Tanda (+) dan (-) pada biloks ditulis sebelum angkanya, misalnya +2, atau +1; sedangkan pada muatan ditulis sesudah angkanya, misalnya 2+ atau 3+.

Bilangan oksidasi menunjukkan besarnya muatan yang disumbangkan oleh atom atau unsur tersebut pada molekul atau ion yang dibentuknya.

Baca Juga: Pada Manusia Pemasukan Udara Pernapasan Terjadi Apabila, Kunci Jawaban IPA Kelas 8 Semester 2

Aturan Biloks :

Biloks unsur bebas bentuk monoatomik, diatomik, triatomik, tetraatomik, dst, memiliki harga nol. Contoh: Fe, C, H₂, Cl₂, F₂, O₂, P₄, dan S₈.

Biloks atom F adalah -1.

Atom logam selalu memiliki biloks positif dengan harga sesuai dengan nomor golongannya, kecuali untuk logam transisi yang memiliki biloks lebih dari satu.

Biloks atom Li, Na, K, Rb, dan Cs adalah +1.

Biloks atom Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra adalah +2.

Biloks atom Al adalah +3.

Biloks atom H umumnya adalah +1, kecuali jika berikatan dengan unsur logam, seperti Na, biloks menjadi negatif (-1). Senyawa atom H dengan unsur logam disebut senyawa hidrida.

Biloks atom O umumnya adalah -2, kecuali jika berikatan dengan atom F, atau dalam senyawaan peroksida dan superoksida. biloks atom O adalah +2 dalam OF₂, dalam senyawa peroksida (misalnya H₂O₂) berharga -1. Adapun dalam senyawa superoksida (seperti KO₂), biloks O bernilai -1/2.

Jumlah seluruh biloks atom atom penyusun satu ion sama dengan muatan ion tersebut. Contoh : S²⁻ = -2;  Fe³⁺ = +3;  MnO₄⁻ = -1;  dan Cr₂O₇²⁻ = -2.

Jumlah biloks unsur unsur pembentuk senyawa netral sama dengan nol.

Reaksi redoks terjadi apabila terjadi serah terima elektron yang disertai dengan perubahan bilangan oksidasi atom atom yang terlibat reaksi. Reaksi redoks selalu terdiri dari setengah reaksi oksidasi dan setengah reaksi reduksi.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPA Kelas 9 Halaman 92 93 Uji Kompetensi Bioteknologi Penyusun Benda dan Makhluk Hidup

Perbedaan Oksidator dan Reduktor yaitu:

Oksidator atau zat pengoksidasi merupakan zat yang mengalami reduksi. Zat ini menyebabkan zat lain mengalami oksidasi. Contoh zat pengoksidasi termasuk halogen, natrium nitrat, dan asam nitrat.

Reduktor atau zat pereduksi merupakan zat yang mengalami oksidasi. Zat ini menyebabkan zat lain mengalami reduksi. Contoh contoh zat pereduksi termasuk alkali  tanah, asam format, dan senyawa sulfit.

Autoredoks / disproporsionasi adalah reaksi redoks dimana hanya satu atom yang mengalami oksidasi dan reduksi.  

Informasi Tambahan

Bilangan oksidasi (atau sering juga disebut dengan bilangan keoksidasi atau bilangan valensi) adalah besarnya muatan listrik yang dimiliki oleh sebuah unsur dalam senyawa atau ion.

Untuk mencari bilangan oksidasi alumunium dalam Al2O3 (aluminium oksida), kita perlu mengetahui bahwa oksigen memiliki bilangan oksidasi -2 dalam senyawa oksida. Selain itu, total muatan dari sebuah senyawa netral adalah nol.

Maka, dengan menggunakan aturan bahwa total muatan dalam suatu senyawa netral adalah nol, kita dapat menghitung bilangan oksidasi dari alumunium dalam Al2O3 sebagai berikut:

2 x bilangan oksidasi Al + 3 x (-2) = 0 2 x bilangan oksidasi Al = 6 Bilangan oksidasi Al = +3

Jadi, bilangan oksidasi alumunium dalam Al2O3 adalah +3.

Memang murid saat belajar harus mencari tahu tentang bilangan oksidasi alumunium dalam al2o3 adalah namun pembuatan artikel ini hanya sekedar untuk memperlancar proses belajar.

Tidak boleh dijadikan alasan malas belajar dan sebelum disarankan soal-soal dikerjakan terlebih dahulu.***

 

Editor: Kun Daniel Chandra

Sumber: Dari Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x