Reaksi redoks terjadi apabila terjadi serah terima elektron yang disertai dengan perubahan bilangan oksidasi atom atom yang terlibat reaksi. Reaksi redoks selalu terdiri dari setengah reaksi oksidasi dan setengah reaksi reduksi.
Baca Juga: Kunci Jawaban IPA Kelas 9 Halaman 92 93 Uji Kompetensi Bioteknologi Penyusun Benda dan Makhluk Hidup
Perbedaan Oksidator dan Reduktor yaitu:
Oksidator atau zat pengoksidasi merupakan zat yang mengalami reduksi. Zat ini menyebabkan zat lain mengalami oksidasi. Contoh zat pengoksidasi termasuk halogen, natrium nitrat, dan asam nitrat.
Reduktor atau zat pereduksi merupakan zat yang mengalami oksidasi. Zat ini menyebabkan zat lain mengalami reduksi. Contoh contoh zat pereduksi termasuk alkali tanah, asam format, dan senyawa sulfit.
Autoredoks / disproporsionasi adalah reaksi redoks dimana hanya satu atom yang mengalami oksidasi dan reduksi.
Informasi Tambahan
Bilangan oksidasi (atau sering juga disebut dengan bilangan keoksidasi atau bilangan valensi) adalah besarnya muatan listrik yang dimiliki oleh sebuah unsur dalam senyawa atau ion.
Untuk mencari bilangan oksidasi alumunium dalam Al2O3 (aluminium oksida), kita perlu mengetahui bahwa oksigen memiliki bilangan oksidasi -2 dalam senyawa oksida. Selain itu, total muatan dari sebuah senyawa netral adalah nol.
Maka, dengan menggunakan aturan bahwa total muatan dalam suatu senyawa netral adalah nol, kita dapat menghitung bilangan oksidasi dari alumunium dalam Al2O3 sebagai berikut: