- Observasi: Penelitian dimulai dengan pengamatan fenomena alam atau sosial yang ingin dipelajari. Observasi dilakukan dengan menggunakan instrumen-instrumen dan teknik-teknik yang terstandardisasi.
- Hipotesis: Dari hasil pengamatan, ditemukan adanya pola atau hubungan antara variabel yang diamati. Hipotesis dibuat untuk menjelaskan hubungan tersebut.
- Pengujian hipotesis: Hipotesis kemudian diuji melalui metode ilmiah seperti eksperimen atau pengamatan terkontrol. Data yang dihasilkan dianalisis secara statistik untuk menentukan kebenaran hipotesis.
- Pengembangan teori: Jika hipotesis terbukti benar, maka dihasilkan sebuah teori yang menjelaskan fenomena yang diamati secara sistematis dan menyeluruh.
- Peer review: Teori kemudian diuji dan dievaluasi oleh para ahli dan peneliti lainnya dalam bidang yang sama. Hasil evaluasi ini akan menentukan apakah teori tersebut dapat diterima atau harus direvisi.
- Penerapan: Teori kemudian diterapkan dalam praktik di berbagai bidang, seperti teknologi, kedokteran, industri, dan sebagainya.
Proses penyusunan ilmu pengetahuan tidak selalu berlangsung secara linier dan seringkali melibatkan revisi dan modifikasi yang terus-menerus. Namun, metode ilmiah dan prinsip-prinsip dasar yang digunakan dalam penyusunan ilmu pengetahuan tetaplah sama.
Demikian ulasan untuk menjawab soal usaha-usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia disebut? Pemaparan di atas dapat digunakan untuk memahami lebih dalam perihal penyusunan ilmu pengetahuan.***
Disclaimer: INFOTEMANGGUNG.COM tidak mengizinkan artikel dicopy paste atau dilakukan sindikasi dengan alasan apapun. Pembaca disarankan untuk mengeksplorasi referensi lain sebanyak-banyaknya.