Contoh Kegiatan Promosi Berupa Publisitas dari Data Wawancara dan Jenis-jenis Publisitas

- 31 Maret 2023, 20:18 WIB
Contoh Kegiatan Promosi Berupa Publisitas dari Data Wawancara dan Jenis-jenis Publisitas
Contoh Kegiatan Promosi Berupa Publisitas dari Data Wawancara dan Jenis-jenis Publisitas /Pexels/Fauxels

INFOTEMANGGUNG.COM - Berikut akan kita bahas contoh kegiatan promosi berupa publisitas dari data wawancara. Selain itu kita juga akan membahas jenis-jenis publisitas.

 

Artikel contoh kegiatan promosi berupa publisitas dari data wawancara ditulis untuk yang sedang sedang mempelajari tentang dan ingin mengenali apa saja jenis-jenis publisitasitu.

Mereka yang mendalami dunia marketing juga sebaiknya mempelajari contoh kegiatan promosi berupa publisitas dari data wawancara.

Di sini kita akan membahas lengkap mengenai contoh publisitas yang berasal dari data wawancara dan tentang jenis-jenis atau kategori publisitas.

Baca Juga: Jelaskan Proses yang Perlu Dilakukan Dalam Marketing Research, Menurut Anda Apa Fungsi dari Marketing Research

Sebelumnya, kita pahami dulu apakah yang dimaksud dengan publisitas. 

Publisitas merupakan informasi yang disediakan oleh sumber luar yang dipakai oleh media sebab informasi itu mempunyai nilai berita.

Tidak bisa dipandang enteng, publisitas adalah salah satu hal yang penting bagi suatu bisnis. Publisitas bisa meningkatkan popularitas bisnis dan membantu mencapai target penjualan yang diinginkan.

Ada banyak cara untuk mendapatkan publisitas, salah satunya adalah dengan mengumpulkan data melalui wawancara. Data yang diperoleh dari wawancara bisa digunakan untuk membuat publisitas yang efektif dan membangun citra bisnis yang baik di mata masyarakat.

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang sangat populer dalam bidang jurnalisme dan riset. Dalam wawancara, seseorang akan diajak berbicara dan ditanyai mengenai topik tertentu. Wawancara biasanya dilakukan oleh wartawan atau peneliti dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang akurat dan mendalam mengenai suatu topik.

Data yang diperoleh dari wawancara bisa menjadi bahan untuk membuat publisitas yang efektif. Data tersebut bisa diolah dan diinterpretasikan untuk membuat berbagai jenis konten seperti artikel, video, infografis, dan lain sebagainya. Konten-konten tersebut bisa dipublikasikan melalui media sosial, situs web, atau melalui saluran media lainnya.

Sebagai contoh, jika seorang wartawan melakukan wawancara dengan seorang pengusaha yang sukses, data yang diperoleh dari wawancara tersebut bisa digunakan untuk membuat artikel mengenai tips sukses dalam berbisnis.

Artikel tersebut bisa dipublikasikan di media massa atau di situs web yang berhubungan dengan bisnis. Artikel tersebut bisa menjadi bahan pembelajaran bagi orang-orang yang ingin memulai bisnis mereka sendiri dan juga bisa meningkatkan citra bisnis sang pengusaha.

Selain itu, data yang diperoleh dari wawancara juga bisa digunakan untuk membuat video. Sebagai contoh, jika seorang peneliti melakukan wawancara dengan seorang ahli lingkungan mengenai dampak perubahan iklim, data tersebut bisa digunakan untuk membuat video edukatif mengenai perubahan iklim.

Video tersebut bisa dipublikasikan di media sosial atau di situs web organisasi lingkungan yang memperhatikan isu perubahan iklim.

Namun, dalam penggunaan data wawancara untuk publisitas, perlu diperhatikan bahwa data tersebut harus diolah dengan hati-hati dan dipresentasikan dengan jelas dan akurat.

Data yang tidak akurat atau tidak terperinci bisa merusak citra bisnis atau organisasi. Oleh karena itu, perlu adanya verifikasi data dan konfirmasi dari narasumber sebelum data tersebut dipublikasikan.

Dalam kesimpulan, publisitas yang bersumber dari data wawancara bisa menjadi alat yang sangat efektif untuk membangun citra bisnis yang baik.

Baca Juga: Sebutkan Perbedaan dari Selling Concept dan Marketing Concept, Berikan Contoh Produknya

Data yang diperoleh dari wawancara bisa digunakan untuk membuat berbagai jenis konten yang bisa dipublikasikan melalui media sosial, situs web, atau melalui saluran media lainnya. Namun, perlu diingat bahwa data tersebut harus diolah dengan hati-hati dan dipresentasikan dengan jelas dan akurat.

Tipe-tipe Publisitas

- Free Publicity (publisitas tanpa biaya): publisitas yang dihasilkan dari kerja sama yang saling menguntungkan antara beberapa pihak berdasar prinsip take and give untuk penyelenggaraan publisitas secara bersama-sama.

Low cost publicity (hemat biaya): publisitas secara sederhana, yang biasanya dibuat dengan kertas seperti brosur, poster, tiket, dan dikeluarkan 2 minggu atau 1 minggu sebelum acara.

- High cost publicity (publisitas biaya tinggi): pihak penyelenggara mengeluarkan biaya yang teramat besar untuk membayar media. Contohnya: billboard, iklan gambar pada surat kabar, iklan pada radio, iklan pada TV.

Lantas, publisitas yang bersumber dari data wawancara termasuk jenis publisitas apa? Untuk menjawabnya kita akan mencari tahu jenis publisitas berdasarkan sumbernya, yang terdiri dari:

Jenis-Jenis Publisitas

1. Berdasar Sumbernya

- Publisitas Lisan, yaitu publisitas yang bersumber dari pernyataan lisan.

Misalnya: wawancara wartawan dengan PR tentang suatu peristiwa atau menggelar konperensi pers dengan mengundang wartawan. Pada acara itu terjadi dialog dan tanya jawab antara PR dan wartawan.

- Publisitas yang tidak direncanakan (spontan), adalah publisitas tentang peristiwa-peristiwa yang tidak direncanakan atau bersifat spontan.

- Publisitas tulisan adalah publisitas yang bersumber dari informasi tertulis yang dibuat PR. PR dapat mengirim informasi tertulis ke media dalam bentuk press releaseback-grounders,  presskitt  atau letter  of  denial.  Semua  itu adalah contoh produk-produk tulisan yang dibuat untuk publisitas.

Baca Juga: Konsep Marketing Unik Morris Garage, Memadukan Mobil dan Kopi, Gaya Stylish Anak Muda 

2. Berdasarkan dampak bisa dibagi atas publisitas positif dan publisitas negatif.

Publikasi positif yang memunculkan dampak positif bagi perusahaan. Publikasi negatif yaitu pemberitaan di media yang mengandung dampak negatif terhadap citra perusahaan.

3. Berdasarkan kejadian: publisitas yang direncanakan dan tidak direncanakan.

Publisitas yang  direncanakan  adalah  publisitas  yang  berasal  dari  kegiatan (event) yang sengaja diselenggarakan oleh PR, kemudian memberitahukannya ke media.

Publisitas yang tak direncanakan adalah publisitas tentang peristiwa-peristiwa yang tidak direncanakan atau spontan.

Kebanyakkan publisitas jenis ini  bersifat negatif.  PR tidak  secara  sengaja menyampaikan  informasi ini kepada media. Biasanya wartawan mendapat informasi sendiri.

Demikian contoh kegiatan promosi berupa publisitas dari data wawancara dan jenis-jenis publisitas. Semoga bermanfaat.***

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: Binus.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x