Sejak permintaan anggun berwarna hijau itu diantar ke kantorku tadi pagi, tujuh puluh konsentrasiku hilang. Dan, puncaknya saya tak tahan lagi menahan ekspresi wajahku di depan teman-temanku kalau saya sedang galau.
Tangisku meledak dan Si Mbok Nah membiarkan saya menangis. “Muga-muga Den Larasdiparingi (diberi) ikhlas.” Sambil lengannya mengelus-elus punggungku.
Latar waktu dan daerah dalam penggalan cerpen tersebut yaitu ....
A. pagi di ruang TV
B. pagi di rumah
C. sore di rumah
D. siang di rumah
E. siang di ruang TV
Jawaban: C
7. Cermati Kutipan Cerita Berikut!
Wanita itu menangis. Mestinya saya terharu. Mestinya. Setidaknya saya bisa terharu kalau membaca roman picisan yang dijual di pinggir jalan. Tapi menjadi terharu tidak baik untuk seorang petugas menyerupai aku.
Aku harus mencatat dengan rinci, objektif, deskriptif, masih ditambah mencari tahu jangan-jangan ada maksud lain di belakangnya.
Aku dilarang pribadi percaya, saya harus curiga, sibuk menduga kemungkinan, sibuk menjebak, memancing, dan membuatnya lelah supaya cepat mengaku apa maksud yang sebenarnya.
Jangan terlalu cepat percaya kepada perasaan. Perasaan bisa menipu. Perasan itu subjektif. Sedangkan saya bukan subjek di sini. Aku cuma alat. Aku cuma robot. Aku hanya petugas yang membuat laporan, dan sebuah laporan harus sangat terinci bukan?
“Clara” karya Seno Gumira Ajidarma