Prinsip Penyusunan TP dan ATP, Bapak Ibu Guru Wajib Mengetahui Supaya Penyusunannya Tepat Guna

- 14 Maret 2023, 10:21 WIB
Prinsip Penyusunan TP dan ATP
Prinsip Penyusunan TP dan ATP /Pexels.com / Antoni Shkraba/

INFOTEMANGGUNG.COM – Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum terbaru yang disusun dengan harapan mengoptimalkan pembelajaran dan potensi para peserta didik. Terdapat istilah baru dalam Kurikulum Merdeka, yakni TP dan ATP. TP adalah tujuan pembelajaran, sedangkan ATP adalah alur tujuan pembelajaran. Artikel ini akan mengulas tentang prinsip penyusunan TP dan ATP yang bisa menjadi referensi tambahan bagi bapak ibu guru.

Para guru barangkali cukup asing dengan istilah baru tersebut. Pada dasarnya tujuan pembelajaran juga termuat dalam kurikulum sebelumnya. Namun, untuk semakin menyesuaikan diri dan meningkatkan pemahaman, perlu mengetahui lebih lanjut apa itu TP dan ATP Kurikulum Merdeka.

Bapak ibu dapat menyimak prinsip penyusunan TP dan ATP pada artikel ini. Setiap prinsipnya akan dijelaskan supaya bisa menjadi gambaran bagi para guru.

Baca Juga: Kunci Jawaban Post Test Modul 1 Tema Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran yang Efektif

Berikut pemaparan mengenai prinsip TP dan ATP yang harus diketahui oleh bapak ibu guru. Simaklah pembahasan ini sampai selesai agar informasinya dapat diserap secara menyeluruh.

Prinsip Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran

Guru diberikan kesempatan untuk menyusun sendiri alur tujuan pembelajaran dengan menyesuaikan Capaian Pembelajaran (CP). Penyusunan ATP dapat dilakukan dengan mengembangkan ataupun memodifikasi contoh yang telah disampaikan oleh pemerintah.

Namun, patut diingat bahwa ada prinsip-prinsip yang harus dipenuhi dalam proses penyusunan ATP. Prinsip tersebut antara lain:

1.) Sederhana dan Informatif: ATP hendaknya dapat dipahami dengan mudah oleh guru dan pembaca. Untuk memudahkan pemahaman, gunakanlah istilah yang umum dan tidak bermakna ambigu. Apabila harus memakai istilah khusus, maka guru perlu mencantumkan penjelasannya dalam glosarium.

2.) Esensiasl dan Kontekstual: Dalam menyusun ATP, bapak ibu guru harus memasukkan aspek dasar pembelajaran yakni konten, kompetensi, dan hasil pembelajaran. Pengalaman belajar yang relevan atau selaras dengan lingkungan sekitar murid juga wajib dipertimbangkan. Sehingga, murid bisa mengimplementasikan pembelajaran yang sudah didapatkan.

3.) Berkesinambungan: Maknanya, harus ada keterkaitan antara satu fase dengan fase lainnya atau antara satu tujuan dengan tujuan lainnya agar memperoleh Capaian Pembelajaran. ATP juga harus disusun secara sistematis dan kronologis berdasarkan urutan pembelajaran.

4.) Pengoptimalan Tiga Aspek Kompetensi: Aspek kompetensi yang harus dioptimalkan yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dalam proses pengoptimalannya, harus selaras pula dengan tahapan kognitif murid (faktual – konseptual – prosedural – metakognitif).

Baca Juga: Yang Bukan Termasuk Fungsi Asesmen Formatif dalam Tindak Lanjut Ketercapaian Tujuan Pembelajaran, adalah

5.) Merdeka Belajar: Artinya, pembelajaran harus memerdekakan aspek berpikir dan bertindak dalam ranah akademik, memfasilitasi kreativitas siswa, dan mengoptimalkan peran serta kompetensi guru. Semuanya dilakukan dengan bertanggung jawab.

6.) Operasional dan Aplikatif: Perumusan ATP hendaknya dapat memvisualisasikan serta mendeskripsikan proses pembelajaran maupun penilaian secara utuh. Jadi, ATP dapat berperan sebagai landasan operasional yang aplikatif ketika merancang modul ajar.

7.) Adaptif dan Fleksibel: ATP juga sebaiknya bersifat adaptif dan fleksibel. Artinya, ATP bisa diterapkan dengan menyesuaikan karakteristik mata pelajaran, siswa, ataupun satuan pendidikan dengan tetap mempertimbangkan alokasi waktu.

Prinsip Penyusunan Tujuan Pembelajaran

prinsip penyusunan Tujuan Pembelajaran (TP) atau Tujuan Instruksional Umum (TIU) dalam Kurikulum Merdeka mengacu pada prinsip-prinsip yang terkandung dalam standar kurikulum nasional (SKN) dan kebutuhan lokal. Beberapa prinsip penyusunan TP dalam Kurikulum Merdeka antara lain:

1.) Berorientasi pada kebutuhan peserta didik dan masyarakat lokal, sehingga TP harus sesuai dengan kebutuhan dan potensi peserta didik dan masyarakat tempat sekolah berada.

2.) Mengacu pada kompetensi dasar, sehingga TP harus menunjukkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang ingin dicapai peserta didik dalam suatu mata pelajaran.

3.) Dapat diukur dan dievaluasi, sehingga TP harus dirumuskan secara spesifik, terukur, dan dapat diuji dalam pembelajaran.

Baca Juga: Bagaimana Pelaksanaan Prinsip Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran yang Berkesinambungan

4.) Mendorong pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti keterampilan berpikir kritis, kolaboratif, kreatif, dan komunikatif.

5.) Menyediakan ruang bagi pengembangan keunikan sekolah, sehingga TP harus mencerminkan keunikan dan kekhasan sekolah dalam penyelenggaraan pembelajaran.

Dalam Kurikulum Merdeka, penyusunan TP diserahkan sepenuhnya pada sekolah dan guru yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa TP yang dirumuskan sesuai dengan kebutuhan dan potensi peserta didik dan masyarakat setempat.

Demikian ulasan mengenai prinsip penyusunan TP dan ATP yang dapat bapak ibu guru simak dan cermati. Penjelasan yang telah diuraikan diharapkan dapat membantu guru untuk lebih memahami prinsip penyusunan TP dan ATP Kurikulum Merdeka.***

Disclaimer: INFOTEMANGGUNG.COM tidak mengizinkan artikel dicopy paste atau dilakukan sindikasi dengan alasan apapun. Pembaca disarankan untuk mengeksplorasi referensi lain sebanyak-banyaknya.

Editor: Alif Atalia Gani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x