Menjawab pertanyaan di atas, jawaban yang paling sesuai dengan penjelasan yang diberikan adalah adalah pilihan e, saat nilai dan norma sosial tidak diakui lagi.
Penjelasan:
Ada beberapa contoh yang dapat disebut sebagai konflik sosial, yaitu:
- Konflik karena perbedaan agama. Contoh konflik antara Sunni dan Syiah di Timur Tengah.
- Konflik etnis. Contoh konflik antara Tutsi dan Hutu di Rwanda.
- Kelas sosial dalam hal ekonomi dan sosial. Contohnya antara pengusaha dengan karyawan atau buruh.
- Politik. Contohnya persaingan yang berujung konflik antar partai politik menjelang Pemilihan Umum.
- Lingkungan. Misalnya antara perusahaan atau industri dengan para aktivis lingkungan.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Harmoni dalam Keberagaman Sosial Budaya? Simak Jawabannya di Sini!
Konflik sosial bisa berkembang menjadi kekerasan jika situasi konflik tidak dikelola dengan baik dan kemudian diperburuk dengan adanya beberapa faktor yang akhirnya memicu terjadinya kekerasan, misalnya:
- Tidak ada penyelesaian konflik yang dianggap tidak memihak. Jika solusi tidak didapatkan dari perundingan antara pihak-pihak yang berkonflik, maka akan ada kemungkinan dianggap tidak adil.
- Adanya pihak tertentu yang memperkeruh karena tujuan pribadi yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan pihak yang berkonflik. Misalnya untuk mendapatkan keuntungan dari konflik tersebut.
- Sudah adanya tindakan kekerasan sehingga memicu pertikaian yang lebih luas.