2. Mengenali tanda-tanda kekerasan seksual:
Guru mesti bisa mengenali tanda-tanda kekerasan seksual dan melaporkannya sesuai dengan kebijakan sekolah. Tanda-tanda itu dapat berupa perubahan perilaku atau fisik pada siswa, seperti penarikan diri, penurunan kinerja akademik, atau cedera fisik.
3. Memberikan informasi:
Guru bisa memberi informasi pada siswa mengenai apa itu kekerasan seksual, bagaimana cara menghindari atau menguranginya, dan apa yang harus dilakukan apabila mereka atau teman mereka menjadi korban. Guru juga mesti memberikan informasi tentang sumber daya dan dukungan yang tersedia bagi siswa yang sudah menjadi korban kekerasan seksual.
4. Mendorong siswa untuk berbicara:
Guru mesti mendorong siswa untuk berbicara tentang kekerasan seksual dan memberikan dukungan emosional pada siswa yang telah menjadi korban. Hal ini bisa membantu siswa merasa didengar dan memungkinkan mereka untuk mencari bantuan jika dibutuhkan.
5. Menjaga kerahasiaan:
Guru mesti menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan oleh siswa tentang kekerasan seksual, kecuali jika ada ancaman keselamatan serius pada siswa atau orang lain. Guru harus memastikan bahwa siswa merasa aman untuk berbicara tentang masalah tersebut tanpa takut akan adanya pembalasan.
6. Melaporkan kejadian: