Network
Maka, pelajar melakukan tawuran dengan harapan mampu mengalahkan yang lain, sehingga kelompoknya tidak dapat diganggu dan dapat terbebas dari ancaman.
Padahal tidaklah demikian, setiap kelompok akan merasa golongan mereka adalah yang paling kuat dan harus ditakuti, oleh sebab itu mereka akan sampai hati melukai satu sama lain.
Dalam tawuran selain merugikan diri pelajar sendiri, mereka juga bisa merugikan orang lain dan lingkungan di sekitarnya sebab tawuran menyebabkan kegaduhan, juga suasana yang kacau dan genting, ketidaknyamanan, dan jauh dari kata aman, serta bisa menyebabkan kerusakan fasilitas umum.
Simpulan : Tawuran bukan cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah. Sudah seharusnya para pelajar di Indonesia menyalurkan semangat positif mereka untuk berprestasi dan mengharumkan nama bangsa di kancah nasional maupun internasional.
Meskipun memiliki solidaritas, semangat kekeluargaan, dan pertemanan yang erat antar sesama pelajar pada suatu sekolah, tidak seharusnya mereka saling menyerang dan memusuhi pelajar yang berasal dari sekolah lain.
Di dalam sebuah pertemanan, saling mengingatkan mengenai hal-hal baik dan perdamaian merupakan sesuatu yang amat penting.
Sehingga dapat menghindarkan diri sendiri dan kelompok pertemanan dari hal-hal yang berbahaya seperti terluka oleh sebab benda tajam atau meninggal dunia dengan cara yang sia-sia.
Mari kita para pelajar menyalurkan semangat positif, tenaga, dan pikiran untuk menjaga diri sendiri, teman-teman, serta nama baik keluarga dan sekolah.
Catatan: Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tawuran ialah perkelahian yang dilakukan secara beramai-ramai atau perkelahian massal.
