Cerita ini berawal dari Dimas melarang Aldi yang membuang bungkus permen sembarangan ke selokan depan rumahnya.
Namun, Aldi tetap menganggap remeh hal tersebut karena menurutnya sampah itu hanya sedikit baginya.
Berbeda dengan Dimas. Ia tetap menilai tindakan Aldi salah. Tentu itu merupakan bentuk kepedulian Dimas sebagai anggota Komunitas Peduli Lingkungan di sekolahnya.
Baca Juga: Kunci Jawaban Halaman 120 Kelas 5 Tema 5, Manfaat Membantu Antarumat Beragama di Bali
Dimas mengajak Aldi ke Sungai Ciliwung hari Minggu pagi untuk menunjukkan tumpukan sampah di sana.
Aldi terkejut karena Sungai Ciliwung penuh dengan sampah-sampah, seperti kaleng, botol plastik, dan kantong plastik. Selain itu, air sungai di sana juga kotor dan berwarna cokelat. Aldi juga melihat sebuah kasur yang tersangkut di tepi sungai.
Kemudian, Dimas mengajak Aldi untuk membersihkan sungai dari tumpukan sampah.
Menurut cerita Dimas, air Sungai Ciliwung sangat jernih dahulu. Berbagai jenis udahg, kepiting, dan ikan juga menghuni sungai.
Beberapa tahun kemudian air sungai menjadi kotor dan tidak banyak ikan yang bertahan hidup di sungai. Hal itu disebabkan banyak orang yang membuang sampah ke sungai.