Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Halaman 54 Bagian C tentang Kejujuran dan Menegakkan Keadilan Tsabits bin Ibrahim

- 26 Februari 2023, 17:12 WIB
Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Halaman 54 Bagian C tentang Kejujuran dan Menegakkan Keadilan
Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Halaman 54 Bagian C tentang Kejujuran dan Menegakkan Keadilan /Pixabay/Tumisu/

Pada zaman dahulu, Kisah Tsabits bin Ibrahim

Pada waktu Tsabits bin Ibrahim sedang berjalan di pinggir kota Kufah, Tiba-tiba belia melihat apel yang jatuh di luar pagar kebun buah-buahan. Tsabits tanpa berpikir lagi untuk memungut serta memakan buah apel tersebut lantaran ia tengah haus sebab cuaca yang sangat panas.

Akan tetapi, saat hendak memakan buah tersebut, Tsabits ingat akan buah apel tersebut bukanlah miliknya serta belum dapat izin dari pemilik kebun tersebut.

Singkatnya, Tsabits menemui pemilik si kebun tersebut di rumahnya dengan cara menempuh perjalanan sehari semalam penuh. Tsabits menjelaskan maksud serta tujuannya kepada pemilik kebun.

Akan tetapi, sang pemilik kebun tersebut tidak mengizinkan kecuali Tsabits harus memenuhi satu syarat yang diberikan si pemilik kebun. Tsabits disuruh untuk menikahi putri dari pemilik kebun tersebut.

Tak hanya itu, si pemilik kebun menjelaskan bahwa putrinya memiliki kekurangan atau cacat. Wanita tersebut buta, bisu, tuli serta lumpuh. Mendengar hal tersebut, Tsabits pun memenuhi persyaratan tersebut agar setengah buah apel yang telah ia makan dapat dihalalkan.

 

Usai menikah, Tsabits pun hendak menghampiri istrinya. Namun, Tsabits begitu terkejut ketika sang istri ternyata tidak memiliki kekurangan satupun seperti yang diceritakan oleh si pemilik kebun yang telah menjadi ayah mertuanya.

Setelah ia meminta kejelasan kepada sang istri terkait hal tersebut, akhirnya Tsabits paham bahwa kekurangan tersebut hanyalah kiasan saja yang memiliki maksud, Buta ialah tidak pernah melihat sesuatu yang diharamkan oleh Allah SWT.

Tuli, maksudnya tidak pernah mendengar berita-berita yan tidak diridhoi oleh Allah SWT. Bisu, sebab istrinya hanya menggunakan lidahnya hanya menyebut nama Allah, serta lumpuh, sebab kakinya tidak pernah melangkah ke tempat-tempat maksiat.

Halaman:

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: Buku.kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah