Bagaimana Kedudukan Selat Muria yang Menjadi Pelabuhan Kerajaan Demak pada Saat Itu?

- 19 Februari 2023, 19:12 WIB
Selat Muria merupakan salah satu jalur transportasi dan juga perdagangan yang ramai dilalui pada masaka Kerajaan Demak
Selat Muria merupakan salah satu jalur transportasi dan juga perdagangan yang ramai dilalui pada masaka Kerajaan Demak /Pexels.com / Pixabay/

Baca Juga: Mengapa Bangsa Indonesia Masih Harus Berjuang Lagi Mempertahankan Kemerdekaan? Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 5

Informasi Tambahan

Selat Muria merupakan wilayah laut yang pernah memisahkan antara daratan Jawa dengan Gunung Muria. Karena keberadaan dari selat ini, beberapa nama kota yang terdapat di pantura dan sekarang berubah nama mejadi Jepara, Pati, dan juga Kudus, pernah terpisah di luar daratan Pulau Jawa.

Diceritakan, pada abad ke 17 M, Selat Muria merupakan salah satu jalur transportasi untuk kegiatan perdagangan yang ramai dilalui oleh warga masyarakat setempat. Selat ini juga pernah menjadikan Kota Demak menjadi kota pelabuhan yang sangat ramai dikunjungi untuk melakukan kegiatan jual beli ataupun hal yang lainnya.

Namun seiring berjalannya waktu, selat ini akhirnya mengalami pendangkalan ataupun sedimentasi. Karena hal inilah, akhirnya wilayah itu menjadi dataran hingga seperti yang saat ini kita bisa jumpai. Muria sendiri merupakan nama gunung.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud Perjuangan Fisik dan Diplomasi? Cek Pembahasannya di Artikel Ini!

Bukti peninggalan dari adanya selat Muria pada masa itu dapat dilihat melalui situs Medang yang berlokasi di Kabupaten Grobongan, Provinsi Jawa Tengah. Dalam sebuah ekskavasi yang pernah dilakukan disana, terdapat beberapa jejak sebuah hunian kuno dan juga beberapa temuan lainnya misalnya keramik, fragmen gerabah, dan juga perhiasan berbahan emas.

Nah, dari adanya beberapa temuan tersebut, diduga situs Medang dulunya adalah sebuah hunian kuni yang lokasinya berada di sisi selatan Selat Muria.

Bukti lain dari adanya selat ini adalah penemuan fosil hewan laut di Situs Patiayam Kudus. Dari situs tersebut, telah ditemukan beberapa fosil hewan laut seperti moluska, ikan hiu, buaya, dan juga penyu. Diperkirakan fosil-fosil tersebut sudah berumur di atas 800.000 tahun lamanya.

Setelah masuk abad ke 17, akhirnya Selat Muria semakin dangkal sehingga kapal tidak dapat lagi berjalan dan kegiatan perdagangan menjadi terhambat karena faktor transportasi yang kurang memadai.

Halaman:

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x