Presiden Jokowi Bilang Banyak Konten Receh, Platform Digital Diminta Mendukung Jurnalisme Berkualitas

- 10 Februari 2023, 07:51 WIB
Presiden Jokowi Bilang Banyak Konten Receh, Perusahaan Platform Digital Diminta Mendukung Jurnalisme Berkualitas
Presiden Jokowi Bilang Banyak Konten Receh, Perusahaan Platform Digital Diminta Mendukung Jurnalisme Berkualitas /tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden./

INFOTEMANGGUNG.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa saat ini banyak konten receh dan pemerintah sedang menggodok peraturan presiden agar perusahaan platform digital mendukung jurnalisme berkualitas.

Menurut presiden karena konten receh, dunia pers saat ini tidak sedang baik-baik saja. Presiden Jokowi mengatakannya di Puncak Peringatan Hari Pers Nasional Tahun 2023 yang diadakan di Gedung Serbaguna Pemerintah Provinsi Sumatra Utara, Kabupaten Deli Serdang,

Menurut Jokowi, isu kebebasan pers sudah bukan lagi menjadi sebuah permasalahan sebab saat ini semua pihak begitu bebas membuat berita melalui berbagai platform digital.

 

“Sekarang ini, masalah yang utama menurut saya adalah membuat pemberitaan yang bertanggung jawab karena masyarakat kebanjiran berita dari media sosial dan media digital lainnya, termasuk platform-platform asing. Umumnya tidak beredaksi, atau dikendalikan oleh AI (kecerdasan buatan),” ujar Jokowi pada Kamis 9 Februari 2023 seperti dikutip INFOTEMANGGUNG.COM dari Antara.

Presiden berpendapat algoritma raksasa digital cenderung mementingkan sisi komersial saja ini yang mendorong adanya konten receh yang sensasional. Situasi seperti ini mengorbankan kualitas isi dan jurnalisme otentik pun makin hilang.

“Hal semacam ini tidak boleh mendominasi kehidupan masyarakat kita. Media konvensional yang beredaksi makin terdesak dalam peta pemberitaan,” kata Presiden Jokowi.

Baca Juga: Dinkominfo Temanggung Sosialisasikan Aplikasi Srikandi Demi Tingkatkan Kualitas Layanan Surat Menyurat

Masalah lain yang berat menurut Jokowi adalah keberlanjutan industri media konvensional yang menghadapi tantangan berat. Menurut RI 1, sekarang ini itu sekitar 60 persen belanja iklan telah diambil oleh media digital, terutama platform-platform asing.

“Artinya apa? Sumber daya keuangan media konvensional akan makin berkurang terus, larinya pasti ke sana. Sebagian sudah mengembangkan diri ke media digital, tetapi dominasi platform asing dalam mengambil belanja iklan ini telah menyulitkan media dalam negeri kita,” jelas Jokowi.

Masalah lain ialah kedaulatan serta keamanan data dalam negeri yang harus menjadi perhatian bersama. Jokowi memandang data sebagai new oil, sumber daya yang harganya tak terhingga.

 

Jokowi juga mengingatkan supaya semua pihak mewaspadai pemakaian algoritma bagi masyarakat.

“Para penguasa data bukan hanya bisa memahami kebiasaan dan perilaku masyarakat, dengan memanfaatkan algoritma, penguasa data dapat mengendalikan preferensi masyarakat, ini yang kita semua harus hati-hati. Hal ini harus menjadi kewaspadaan kita bersama. Hati-hati dan waspada mengenai ini,” ujarnya.

Baca Juga: Murid TK Negeri Pembina Temanggung Bergembira Bisa Belajar di Agro Eduwisata Putat

Demi menggatur hal itu, Presiden mendorong penyelesaian dua Rancangan Peraturan Presiden (Perpres), yakni Rancangan Perpres tentang Kerja Sama Perusahaan Platform Digital dengan Perusahaan Pers untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas.

Kamudian Rancangan Perpres tentang Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas.

“Saran saya, bertemu kemudian dalam satu bulan ini harus selesai mengenai perpres ini. Jangan lebih dari satu bulan, sudah. Saya akan ikut nanti dalam beberapa pembahasan mengenai ini,” ujarnya.***

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah