Proses: Pertempuran rakyat Makasar melawan VOC terjadi pada tahun 1666-1668 yang dikenal dengan dengan Perang Makasar.
Rakyat Makasar dipimpin oleh Sultan Hasanuddin, seorang pemimpin yang terkenal dengan semboyannya yang berbunyi: Tuhan telah menciptakan bumi dan lautan, telah membagi-bagi daratan di antara umat manusia.
Selain terjadi pertempuran, VOC juga melakukan politik adu domba pada rakyat Indonesia Timur, sehingga mereka tercerai berai dan mudah dikalahkan.
Peperangan dimenangkan oleh VOC, dan rakyat Indonesia Timur atau Makasar menderita kekalahan dan harus mengungsi ke wilayah lain di Indonesia.
Sultan Hasanuddin juga semakin terdesak, beliau dipaksa untuk menandatangani perjanjian damai di Desa Bongaya pada tahun 1667.
Sosok Sultan Hasanuddin yang dengan berani mengusir penjajah dari Sulawesi Selatan membuat Belanda memberikan julukan Ayam Jantan dari Timur atau dalam Bahasa Belanda de Haav van de Oesten padanya .
Hal itu terjadi setelah 2 kapal penjajah, de Walvisch serta de Leeuwin sukses ditaklukkan Sultan Hasanuddin.
Akhir perlawanan : Rakyat Makasar mengalami kekalahan saat melawan VOC, salah satu penyebabnya adalah politik adu domba.