Network
SD Inklusi yang menerima ABK tidak mudah menangani anak-anak itu. Kurikulum harus disesuaikan dengan kelas yang heterogen dengan karakteristik ABK dan reguler. Guru pun belum siap untuk menangani anak-anak dikelasnya dengan karakteristik yang berbeda.
Jadi guru yang berhadapan langsung dengan ABK di kelas mulai mengeluh dan kesulitan untuk mengajar satu metode yang sama dan dengan perlakuan yang sama sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai seperti yang diharapkan.
Baca Juga: Kunci Jawaban Post Test Modul 4 Benahi PBD Topik Implementasi Perencanaan untuk Pendidikan (Lengkap)
Itu mungkin disebabkan kemampuan guru yang terbatas. Belum ada training yang praktikal dan kebanyakan arahan hanya sebatas sosialisasi saja. Wali kelas dan guru bidang studi yang menangani ABK masih menunjukkan sikap “terpaksa” dalam mendampingi ABK memahami
Indonesia menuju pendidikan inklusi secara formal sudah dideklarasikan pada tanggal 11 Agustus 2004 di Bandung, dengan harapan dapat menggalang sekolah reguler untuk mempersiapkan pendidikan bagi semua anak termasuk difabel.
Sejak tahun 2001, pemerintah memulai uji coba perintisan sekolah inklusi di berbagai provinsi.
Pentingnya pendidikan inklusi terus dikembangkan sebab memiliki kelebihan dan manfaat. Ada lima manfaat atau kelebihan program inklusi yakni:
- Hilangnya rasa takut pada anak berkebutuhan khusus akibat sering berinteraksi dengan anak berkebutuhan khusus lainnya.
- Anak non ABK menjadi makin toleran pada orang lain sesudah memahami kebutuhan individu teman ABK.
- Banyak anak non ABK yang mengakui peningkatan self-esteem sebagai akibat pergaulannya dengan ABK, Status mereka di kelas dan di sekolah juga meningkat.
- Anak non ABK mengalami peningkatan dan komitmen pada moral pribadi dan prinsip-prinsip etika
- Anak non ABK tidak menolak ABK berkata bahwa mereka merasa bahagia bersahabat dengan ABK
Orang tua murid anak non ABK tidak perlu kuatir bahwa pendidikan inklusi dapat merugikan pendidikan anaknya justru malah akan menguntungkan.
Sekarang kita jawab soal Berkaitan dengan cerita bu Hesti dalam video, bagaimana satuan pendidikannya menetapkan kegiatan Benahi untuk akar masalah sikap inklusif yang masih rendah?
Soal dan Jawaban:
Nomor 11. Berkaitan dengan cerita bu Hesti dalam video, bagaimana satuan pendidikannya menetapkan kegiatan Benahi untuk akar masalah sikap inklusif yang masih rendah?
A. Mengikuti beberapa rekomendasi dan merancang 1 kegiatan sendiri
B. Tidak ikut rekomendasi, namun merancang seluruh program sendiri
C. Dengan ikut semua rekomendasi dan tidak merancang kegiatan sendiri
D. Dengan ikut beberapa rekomendasi saja
Jawaban yang tepat dari soal diatas ialah A yaitu mengikuti beberapa rekomendasi dan merancang 1 kegiatan sendiri.
