Hari berikutnya, sewaktu istirahat pertama.
Di perjalanan, hari sudah siang. Inka dan Gendis berjalan kaki pulang sekolah. Tiba-tiba di belakang mereka terdengar bunyi dering bel sepeda.
3. Komplikasi
Inka (cemberut): “Arga, kenapa sih kamu selalu usil? Kenapa kamu selalu mengejek aku? Memangnya kamu suka kalau diejek?”
Arga: (tertawa) “Aduh…maaf deh! Kamu marah ya, In?”
Inka: ”Iya dong. Habis … kamu nakal. Kamu memang sengaja mengejek aku kan? agar anak-anak sekelas menertawakan aku.”
Arga: ”Wah,…jangan marah dong, aku kan cuma bercanda. Eh, katanya marah itu bisa menghambat pertumbuhan gigi, nanti gigi kamu cuma dua terus, hahaha…”
Hari berikutnya, Gendis yang menjadi korban kenakalan Arga
Arga (duduk tidak jauh dari Gendis): “Dis, nama kamu kok bagus sih. Mengeja nama Gendis itu gimana?”