Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Halaman 92, 93, 94, 95 Sujud Syukur, Tilawah, dan Sahwi dengan Pembahasan

- 24 Januari 2023, 09:23 WIB
Kunci Jawaban Agama Islam Kelas 8 Halaman 92, 93, 94, 95 Sujud Syukur, Tilawah, dan Sahwi dengan Pembahasan
Kunci Jawaban Agama Islam Kelas 8 Halaman 92, 93, 94, 95 Sujud Syukur, Tilawah, dan Sahwi dengan Pembahasan /Pexels/ Alena Darmel/pexels.com

INFOTEMANGGUNG.COM - Adik-adik yang berbahagia, kunci jawaban PAI kelas 8 halaman 92 93 94 berikut merupakan materi Uji Kompetensi sesudah kalian mendengar pemaparan dari pendidik kalian di kelas.

Pahami kunci jawaban PAI kelas 8 halaman 92 93 94 sebaik mungkin supaya kalian mampu meningkatkan kemampuan Adik-adik semua. Ada beberapa jenis cara belajar. Salah satunya dengan berlatih tugas seperti ini.

Baca Juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 7 SMP Halaman 155 Uraian, Apa yang Kamu Ketahui Tentang Salat Jama'?

Kunci Jawaban PAI kelas 8 Halaman 92 93 94

Dengan banyak mengerjakan pertanyaan, kemampuan Adik-adik akan naik pesat. Berikut ini ialah kunci jawaban PAI kelas 8 halaman 92 93 94 yang dapat dipelajari selengkapnya:

Ayo Berlatih

A. Beri tanda silang (X) di huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat !

1. Amin sedang melaksanakan śalat berjema’ah di masjid. Di rakaat kedua Amin mendengarkan bacaan ayat sajdah yang dibaca oleh imamnya.

Setelah ayat sajdah selesai dibacakan Amin melakukan sujud ...

a. syukur
b. tilawah
c. sahwi
d. sajdah

Jawab yang benar ialah: b

Sujud tilawah dilakukan ketika mendengar ayatt sajdah

2. Perhatikan ayat- ayat al-Qur’ān berikut :
1) Q.S. al-A’rāf/7 ayat 206
2) Q.S. ar-Ra’du/13 ayat 25
3) Q.S. an-Nahl/16 ayat 49
4) Q.S. Al-Isrā’/17 ayat 119
5) Q.S. al-Hajj/22 ayat 18
6) Q.S. Maryam/19 ayat 58

Yang termasuk ayat-ayat sajdah ialah....

a. 1, 2, 3 dan 4
b. 2, 3, 4 dan 5
c. 1, 3, 5 dan 6
d. 3, 4, 5 dan 6

Jawab yang benar ialah: c (Ayat sajdah ditunjukkan oleh nomor 1, 3, 5, 6)

3. Hukum melakukan sujud tilawah yakni ...

a. sunnah
b. wajib
c. fardu kifayah
d. jaiz

Jawab yang benar ialah: a

Dijelaskan pada H.R Abu dawud dan tirmizi, H.R Ahmad serta muslim bahwa hukum sujud tilawah adalah sunnah

4. Hasim sedang mengerjakan śalat, tiba-tiba teringat bahwa bilangan rakaat yang dikerjakannya lebih, sebaiknya Hasim melaksanakan sujud sahwi....

a. sebelum salam
b. setelah salam
c. sebelum takbir
d. setelah takbir

Jawab yang benar ialah: a

Sujud sahwi dilakukan dua kali sebelum salam

5. Pada salah satu wilayah terjadi musibah banjir. Kebetulan salah seorang saudara Bu Anita tinggal pada wilayah tersebut. Dia mendapat kabar bahwa saudara Bu Anita selamat dari musibah tersebut. Bu Anita lalu melakukan sujud ...

a. rukun
b. sahwi
c. tilawah
d. syukur

Jawab yang benar ialah: d

Sujud syukur dilakukan sebagai rasa syukur terhadap suatu kejadian seperti selamat dari musibah

Baca Juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 9 Halaman 153 154 155, Pilihan Ganda Bab 7 tentang Meraih Kesuksesan dengan Optimis

6. Perhatikan pernyataan berikut ini :
1) Lupa kelebihan rakaat śalat
2) Mendapatkan nikmat yang luar biasa
3) Mendengarkan ayat-ayat sajdah
4) Lupa tidak melaksanakan salah satu dari rukun śalat
5) Lupa kekurangan jumlah rakaat śalat
6) Terhindar dari musibah

Pernyataan yang merupakan penyebab untuk melaksanakan sujud sahwi ialah....

a. 1, 2 dan 3
b. 2, 3 dan 4
c. 1, 4 dan 5
d. 4, 5 dan 6

Jawab yang benar ialah: c (nomor 1, 4, 5 merupakan sebab dilakukannya sujudsahwi)

7. سُبْحَانَ مَنْ لَّايَنَامُ وَلَايَسْهُوْ

Lafal ini merupakan bacaan dari sujud ...

a. sahwi
b. tilawah
c. syukur
d. sajdah

Jawab yang benar ialah: a (lafal pada soal menunjukkan bacaan sujud sahwi)

8. Jumlah sujud yang dilakukan dalam sujud syukur sebanyak ... kali.

a. 1
b. 2
c. 3
d. 4

Jawab yang benar ialah: a (opsi a merupakan jawaban yang paling tepat)

9. Jumlah sujud yang dilakukan dalam sujud sahwi sebanyak ... kali.

a. 1
b. 2
c. 3
d. 4

Jawab yang benar ialah: b

Sujud sahwi dilakukan sebanyak 2 kali sesudah membaca bacaan tasyahut akhir dan sebelum salam

10. Berikut adalah ketentuan sujud syukur kecuali....

a. dilakukan di luar śalat
b. dilakukan seorang diri
c. harus menghadap kiblat
d. tidak harus bersih dari hadas dan najis

Jawab yang benar ialah: d (opsi d bukan termasuk ketentuan sujud syukur)

B. Kerjakanlah Soal-Soal berikut ini !

1. Jelaskan perbedaan sujud syukur, tilawah, serta sujud sahwi!

Jawaban: Bedanya dari tujuan pelaksaan:

  • Sujud syukur: dilakukan saat mendapat nikmat dari Allah
  • Sujud tilawah: dilakukan saat mendengar atau membaca ayat sajdah
  • Sujud syahwi: dilakukan saat ragu dalam melaksanakan rukun sholat seperti lupa gerakan, rakaat, atau bacaan dalam sholat.

Beda bacaan
- Sujud syukur:
سُبْحَانَ اللّٰهِ وَالْحَمْدُ للّٰهِ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّٰه، وَاللّٰهُ أَكْبَرُ
- Sujud tilawah:
سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ فَتَبَا رَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَ
- Sujud syahwi:
سُبْحَانَ مَنْ لَّايَنَامُ وَلَايَسْهُوْ

2, Mengapakah kita harus melakukan sujud syukur?

Jawaban: Sujud syukur dilakukan sebagai bentuk rasa syukur pada Allah atas kenikmatan, keberkahan, atau keselamatan yang kita dapatkan

3. Sebutkan tata cara melaksanakan sujud tilawah!

Jawaban: Dilakukan di luar sholat
- Berdiri menghadap kiblat
- Berniat melakukan sujud tilawah
- Takbiratul ihram
- Sujud satu kali dan membaca doa:
سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ فَتَبَا رَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَ
- Duduk sejenak
- Salam

Dilakukan di dalam sholat
- Langsung melakukan sujud satu
kali dengan membaca do’a  sujudtilawah
- Berdiri lagi melanjutkan sholat

4. Sebutkan 15 ayat sajdah!

Jawaban: 1) Q.S. al-A’raf/7:206
2) Q.S. ar-Ra’du/13:15
3) Q.S. an-Nahl/16:49
4) Q.S. Al-Isra’/17:109
5) Q.S. al-Hajj/22:18
6) Q.S. Maryam/19:58
7) Q.S. al-Hajj/22:77
8) Q.S. al-Furqān/25:60
9) Q.S. an-Naml/ 27:25
10) Q.S. al-Sajdah/32:15
11) Q.S. Sad/38:24
12) Q.S. Fussilat/41:38
13) Q.S. an-Najm/53:62
14) Q.S. al-Insyiqāq/84:21
15) Q.S. al-‘Alaq/96:19

Baca Juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 7 Halaman 153 154 Pilihan Ganda Bab 10: Salat Jamak dan Qasar

C. Tugas

1. Buatlah naskah pidato dengan tema:

a. Mensyukuri nikmat Allah Swt.

Jawaban: Assalaamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh.

Alhamdulillah, Alhamdulillahirobbil ‘alamiin Wassholaatu Wassalaamu ‘alaa Sayyidina Muhammadin Wa ‘ala aalihi Washohbihi ‘ajmaiin. amma ba’du.

Yang kami hormati, bapak ibu guru dan teman-teman siswa kelas 8 yang insyaallah diberkahi dan dirahmati Allah SWT.

Sebelum menyampaikan pidato yang bertema 'mensyukuri nikmat Allah SWT', marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah mencurahkan nikmatNya pada kita sehingga kita bisa berkumpul di tempat ini dengan keadaan sehat walafiyat.

Tak lupa kita panjatkan sholawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya melewati zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh ilmu pengetahuan.

Pada kesempatan kali ini, izinkan saya untuk menyampaikan pidato singkat dengan judul 'Mensyukuri Nikmat Allah SWT'.

Menunjukkan rasa syukur kepada Allah merupakan salah satu hal penting yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Rasa syukur dikatakan merupakan sebuah cara untuk mengikat nikmat. Bahkan di dalam suatu ayat dijelaskan bahwa dengan bersyukur maka nikmat akan semakin bertambah.

Sebagaimana difirmankan dalam Al Quran Surah Ibrahim ayat 7:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.”

Maka dari itu, marilah kita perbanyak syukur mulai dari hal-hal kecil yang sering kita anggap remeh.

Semoga dengan rasa syukur tersebut. Nikmat yang diberikan Allah SWT kepada kita semakin bertambah dan berkah.

Sebelum pidato ini ditutup marilah kita memanjatkan doa bersama-sama.

Robbanaa ‘aatinaa fiddunyaa hasanah, wafil aakhiroti hasanah waqinaa adzaabannar. Wal hamdulillaahi robbil ‘alamiin.

Sekian terimakasih.

Wassalaamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh

b. Menjauhi sifat takabur.

Jawaban: Assalaamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh.

Alhamdulillah, Alhamdulillahirobbil ‘alamiin Wassholaatu Wassalaamu ‘alaa Sayyidina Muhammadin Wa ‘ala aalihi Washohbihi ‘ajmaiin. amma ba’du.

Yang kami hormati, bapak ibu guru serta teman-teman siswa kelas 8 yang insyaallah diberkahi dan dirahmati Allah SWT.

Sebelum menyampaikan pidato yang bertema 'menjauhi sifat takabur', marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah mencurahkan nikmatNya kepada kita sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini dengan keadaan sehat walafiyat.

Tak lupa kita panjatkan sholawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya melewati zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh ilmu pengetahuan.

Pada kesempatan kali ini, izinkan saya untuk menyampaikan pidato singkat dengan judul 'Menjauhi sifat takabur'.

Teman-teman, telah kita ketahui bahwa takabur adalah sikap angkuh atau sombong dan merasa diri lebih baik daripada orang lain.

Sikap tersebut sangat dibenci oleh Allah SWT dan mendapat ancaman berupa siksa neraka.

Di dalam Al Quran Surah Al Araf ayat 12 dan 13 dijelaskan bahwa iblis dikeluarkan dari surga karena kesombongannya.

قَالَ مَا مَنَعَكَ اَلَّا تَسْجُدَ اِذْ اَمَرْتُكَ ۗقَالَ اَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُۚ خَلَقْتَنِيْ مِنْ نَّارٍ وَّخَلَقْتَهٗ مِنْ طِيْنٍ

Dia (Allah) berfirman, “Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud ketika Aku menyuruhmu?” Ia (Iblis) menjawab, “Aku lebih baik daripada dia. Engkau menciptakanku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.”

قَالَ فَاهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُوْنُ لَكَ اَنْ تَتَكَبَّرَ فِيْهَا فَاخْرُجْ اِنَّكَ مِنَ الصّٰغِرِيْنَ

Dia (Allah) berfirman, “Turunlah kamu darinya (surga) karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk makhluk yang hina.”

Perlu kita ketahui, sifat sombong juga memiliki dampak yang sangat buruk yaitu:

  • Merusak atau memutus tali silaturrahim
  • Dikucilkan dan tidak disenangi orang
  • Berdosa dan sengsara di dunia dan akhirat karena terhalang masuk surga
  • Terancam siksaan api neraka jahannam

Maka dari itu, marilah kita mengambil hikmah dari kisah tersebut dengan menjauhi sikap sombong atau takabur agar Allah tidak murka.

Demikian pidato dengan tema menjauhi sifat takabur.

Sebelum pidato ini ditutup marilah kita berdoa bersama-sama.

Robbanaa ‘aatinaa fiddunyaa hasanah, wafil aakhiroti hasanah waqinaa adzaabannar. Wal hamdulillaahi robbil ‘alamiin.

Sekian terimakasih.

Wassalaamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh

c. Kemuliaan ajaran Al Quran

Jawab: Assalaamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh.

Alhamdulillah, Alhamdulillahirobbil ‘alamiin Wassholaatu Wassalaamu ‘alaa Sayyidina Muhammadin Wa ‘ala aalihi Washohbihi ‘ajmaiin. amma ba’du.

Yang kami hormati, bapak ibu guru yang dan teman-teman siswa kelas 8 yang insyaallah diberkahi dan dirahmati Allah SWT.

Sebelum menyampaikan pidato yang bertema 'Kemuliaan ajaran Al Quran', marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah mencurahkan nikmatnya kepada kita sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini dengan keadaan sehat wal afiyat.

Tak lupa kita panjatkan sholawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya melewati zaman jahiliyah menuju zaman yang terang benderang penuh ilmu pengetahuan.

Pada kesempatan kali ini, izinkan saya untuk menyampaikan pidato singkat dengan judul 'Kemuliaan ajaran Al Quran'.

Teman-teman yang saya cintai, telah kita ketahui bersama dalam Surah Al Baqarah ayat 2 dan 3:

ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ

Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa,

الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ

(yaitu) orang-orang yang beriman pada yang gaib, menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.

Melalui ayat tersebut kita menjadi tahu bahwa tanpa adanya Al Quran, maka hidup kita akan terombang-ambing.

Hal itu dikarenakan bahwa pada dasarnya Al Quran merupakan petunjuk bagi orang yang bertakwa.

Di dalamnya dijelaskan kabar gembira, perintah, larangan, dan kisah-kisah para nabi yang penuh dengan hikmah dalam menjalani kehidupan.

Al Quran mengajarkan kita agar hidup dengan indah dengan akhlak yang mulia dan mengabdi sepenuhnya kepada Allah SWT.

Teman-teman yang dirahmati Allah, sungguh betama mulianya Al Quran.

Kehadirannya membawa berkah yang melimpah, obat bagi orang yang sakit, petunjuk bagi orang yang kehilangan arah.

Mari kita bersemangat dalam membaca dan mengamalkan isi Al Quran dalam rangka terus memperbaiki diri agar memperoleh keridhaan Allah SWT.

Demikian pidato dengan tema kemuliaan ajaran Al Quran.

Sebelum pidato ini ditutup marilah kita berdoa bersama-sama.

Robbanaa ‘aatinaa fiddunyaa hasanah, wafil aakhiroti hasanah waqinaa adzaabannar. Wal hamdulillaahi robbil ‘alamiin.

Semoga bermanfaat, sekian terimakasih.

Wassalaamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh

2. Banyak manusia diberikan harta yang melimpah, jabatan yang tinggi, rumah mewah, hidup serba berkecukupan, tetapi mereka tetap kufur kepada Allah Swt. Tidak sedikitpun merasa bersyukur kepada Allah sedangkan orang yang hidup serba pas-pasan dan kadang masih kekurangan, mereka selalu bersyukur atas nikmat yang diberikanNya.

Ini merupakan salah satu masalah sosial yang harus dicari jalan keluarnya. Diskusikan cara untuk menyelesaikan masalah tersebut!

Jawab: Kufur secara bahasa berarti menutupi. Sedangkan menurut syara’ kufur adalah tidak beriman kepada Allah dan Rasulnya, baik dengan mendustakannya atau tidak mendustakannya. Manakala maksud kufur nikmat ialah tidak menggunakan nikmat Allah pada jalan yang betul.

Keterangan pada soal menunjukkan bahwa orang kaya tersebut memiliki tanda kufur nikmat yaitu mengingkari rejeki dari Allah SWT, suka mengeluh atas nikmat Allah SWT, atau bahkan menggunakan nikmatnya untuk menjauh dari Allah SWT.

Akibatnya, orang tersebut tergila-gila dalam mengejar hal duniawi, selalu merasa kurang, dan lalai dari nikmat yang Allah berikan.

Oleh karenanya, cara untuk menyelesaikan persoalan tersebut adalah dengan mensyiarkan tentang pentingnya bersyukur dan berbahayanya kufur nikmat.

Selain itu, kita dapat melatih hal tersebut dilingkup paling kecil yaitu keluarga kita sendiri dengan membiasakan mensyukuri nikmat-nikmat kecil yang dimiliki.

3. Carilah data dan informasi dari teman-teman sekelasmu mengenai macam-macam sujud yang pernah mereka lakukan. Data dan informasi itu untuk menjawab masalah-masalah berikut ini?

a. Berapa persen teman di kelasmu yang pernah melakukan sujud syukur?

Jawab: 38%

b. Berapa persen teman di kelasmu yang pernah melakukan sujud sahwi?

Jawab: 81%

c. Berapa persen teman di kelasmu yang pernah melakukan sujud tilawah?

Jawab: 19%

d. Bagi yang pernah melakukan, sujud syukur itu mudah atau sulit caranya?

Jawab: Mudah, sebab telah memahami tujuannya, cara melakukannya, dan mengetahui bacaannya.

e. Bagi yang pernah melakukan, sujud sahwi itu mudah atau sulit caranya?

Jawab: Mudah, yaitu dengan melakukan sujud 2x setelah tasyahud akhir dan sebelum salam dengan bacaan سُبْحَانَ مَنْ لَّايَنَامُ وَلَايَسْهُوْ.

f. Bagi yang pernah melakukan, sujud tilawah itu mudah atau sulit caranya?

Jawab: Mudah karena terbiasa dengan mengikuti sunnah nabi

g. Bagi yang belum pernah melakukan, carilah alasannya!

Jawab: Belum hafal bacaan dan kurang terbiasa menjalankan sunnah 

Pembahasan kunci jawaban PAI kelas 8 halaman 92 93 94 yang diberikan dalam artikel ini dapat dipakai tujuan latihan soal ketika belajar.

Demikianlah kunci jawaban PAI kelas 8 halaman 92 93 94. Jika suatu pemaparan tidak jelas, bisa didiskusikan kepada pendidik. Semoga berguna.***

Disclaimer: kunci jawaban PAI kelas 8 halaman 92 93 94 ini sifatnya cuma untuk membantu para murid dan walinya dalam menjawab soal yang terdapat pada buku sekolah itu. 

Selain itu, jawaban di atas bukan jawaban yang mutlak kebenarannya serta dapat dieksplorasi lagi. Selanjutnya dapat dibicarakan lagi bersama guru di sekolah.

 

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: Buku.kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x