Network
Mengapa demikian? Karena latar belakang negara ini terdiri dari keanekaragaman seperti Budaya, agama, suku atau ras, pendidikan, hingga strata ekonominya.
Kemudian, apa hubungan persatuan dan keberagaman dengan latar belakang tersebut? Hubungan natara persatuan serta keberagaman dapat dijabarkan dengan beberapa poin pentingnya:
- Point pertama, Secara harfiah, persatuan berdiri karena latar belakang yang sangat jauh berbeda, serta niatan untuk memiliki kesamaan. Maksudnya persatuan tersebut dapat muncul sebab adanya keberagaman. Jika semua memiliki latar belakang yang serupa, tentu tidak mungkin ada persatuan.
- Point kedua, Keberagaman sendiri memiliki kedudukan yang sama dengan tingkat toleransi. Karena, semakin besar keberagaman, maka semakin tinggi juga tingkat toleransi untuk terus besatu. Sebab, keberagaman sendiri merupakan suatu kondisi sosial yang terjadi di masyarakat yang memiliki perbedaan suku, ras, serta agama.
Selain itu, Indonesia juga memiliki keberagaman melalui kondisi geografis, demografis serta secara historis.
- Point ketiga, Perbandingan memiliki kedudukan sama rata dengan komitment. Hal ini ditunjukkan dengan adanya keinginan untuk mewujudkan hal tersebut.
Setelah mengetahui 3 point penting yang menjadi landasan dari apa hubungan persatuan dan keberagaman, kini kita perlu mengapa persatuan sangat dibutuhkan untuk bangsa Indonesia.
Seperti yang telah dijabarkan diatas, Indonesia memiliki keberagaman budaya, ras, agama serta hal lain yang sangat luas. Biasanya, karena perbedaan ini, kerap menjadi potensi atau sumber dari munculnya berbagai konflik.
Semua ini dapat kita lihat dengan jelas sejak Indonesia dijajah oleh Portugis, Belanda serta Inggris. Para penjajah tersebut sejak dulu telah menerapkan sistem politik pemecah belah yang dikenal dengan sebutan Devide et Impera.
Mengapa penjajah melakukan politik seperti itu? karena mereka sadar bahwa mereka hanyalah bangsa kecil. Berbanding terbalik dengan Indonesia yang memiliki bangsa yang cukup besar. Hanya saja, bangsa-bangsa tersebut terpecah-pecah karena adanya perbedaan suku, bahasa, agama serta perbedaan lainnya.
Jika bangsa Indonesia bersatu untuk melawan penjajah pada masa itu, maka bangsa penjajah tidak akan mampu untuk menduduki Indonesia hingga 3,5 abad lamanya.
Berkat politik pecah belah tersebut, usai Indonesia merdeka pun, negara ini pernah diterpa konflik-konflik tentang perbedaan tersebut. Seperti konflik yang terjadi di Poso, Sampit, hingga konflik di Maluku.
