Kemosintesis merupakan proses memanfaatkan sumber energi dari reaksi kimia untuk penyusunan zat organik. Lingkungan akan menyerap hasil oksidasi senyawa organik untuk di olah menjadi energi.
Kemosintesis ini sering terjadi pada bakteri, misalnya pada bakteri nitrit, bakteri belerang, dan bakteri pemisah logam. Kemosintesis biasanya banyak dilakukan oleh mikroorganisme di daerah lautan yang gelap untuk memproduksi biomassa.
Perbedaan Fotosintesis dan Kemosintesis
Selanjutnya kita masuk pada pembahasan tentang apa perbedaan fotosintesis dan kemosintesis? Berikut penjelasan singkatnya!
Fotosintesis dan kemosintesis memiliki beberapa perbedaan, perbedaan yang pertama yaitu kebutuhan cahaya. Cahaya matahari menjadi bagian penting pada fotosintesis karena berfungsi sebagai sumber energi. Sedangkan pada proses kemosintesis tidak memerlukan cahaya matahari, karena sumber energinya berasal dari energi kimia anorganik.
Perbedaan yang kedua adalah keberadaan pigmen. Pigmen ini berguna dalam penyerapan radiasi matahari. Yang berarati pada fotosintesis memiliki pigmen sedangkan kemosintesis tidak memiliki pigmen.
Perbedaan yang ketiga yaitu kebutuhan terhadap oksigen. Pada proses fotosintesis tidak membutuhkan oksigen tetapi malah menghasilkan oksigen. Sedangkan pada proses kemosintesis membutuhkan oksigen untuk bahan awal pada prosesnya. Oksigen dalam proses kemosintesis digunakan untuk mengoksidasi molekul anorganik.
Apa perbedaan fotosintesis dan kemosintesis yang berikutnya yaitu produk sampingan yang dihasilkan. Pada proses fotosintesis produk sampingan yang terbentuk adalah oksigen, sedangkan pada kemosintesis yaitu senyawa belerang dan sulfur murni.
Perbedaan yang terakhir yaitu reaksi yang terjadi. Reaksi pada fotosintesis akan sama pada setiap organisme, sedangkan reaksi pada kemosintesis tidak hanya terpaut pada satu reaksi. Reaski pada proses foto sintesis : 6CO2 + 6H2O -> C6H12O6 + 6O2