Untuk pulang, tentu semua anak sebagai nahkoda akan dirinya sendiri yang telah berpetualang menuntut ilmu dan mengejar cita-cita, sudah tahu pedoman. Seorang Ibu akan selalu membuka pintu, boleh engkau datang padaku.
Isi kata-kata penunjuk dalam puisi: Angin bertiup ke benua maksudnya arah angin membawa kembali ke daratan tidak lagi di lautan. Dan nahkoda yang sudah tahu pedoman maksudnya semua orang yang pergi, tahu kemana harus pulang.
Kembali pulang, anakku sayang
kembali ke balik malam!
Jika kapalmu telah rapat ke tepi
Kita akan bercerita
"Tentang tinta dan hidupmu pagi hari."
Bait keempat puisi menjelaskan jika pada bait keempat, kata yang digunakan adalah boleh engkau datang padaku pada dasarnya dipersilahkan.
Boleh pulang, mau lanjut pun tak apa karena sudah petang. Tapi, pada bait keempat, karena sudah kembali ke balik malam berarti sudah pulang.
Ibu akan memanggil anaknya kembali pulang, anakku sayang. Di sini sudah perintah untuk segera menepi, untuk kembali diceritakan kisah tentang (Ibu yang) cinta (padamu) dan terlebih pada hidupmu.