Network
INFOTEMANGGUNG.COM – ‘Vested interest’ sosiologi memiliki makna mendalam dan bisa berpotensi menghambat proses perubahan sosial.
‘Vested Interest’ dapat diterjemahkan secara sederhana menjadi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Biasanya ada keuntungan tertentu yang ingin didapatkan atau dipertahankan agar diri atau kelompoknya tetap untung atau nyaman.
Dalam kaitannya dengan keadaan sosial, ‘vested interest’ sosial ini merupakan kepentingan seseorang atau sebuah kelompok yang ingin mengendalikan sistem sosial untuk keuntungannya sendiri.
Biasanya mereka akan sulit melepaskan posisi atau keadaan yang sudah mereka dapatkan. Akibatnya hal ini berpotensi menghambat proses umum perubahan sosial di masyarakat. Karena mereka tidak mau keadaan berubah sehingga bisa merugikan mereka.
Pada akhirnya vested interest ini berujung menjadi konflik kepentingan demi mempertahankan situasi yang sudah bisa dikendalikan oleh seseorang atau suatu kelompok tertentu ini.
Contoh yang terjadi di Indonesia adalah pada tahun 1958-1965 yang mengancam disintegrasi bangsa yaitu pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah. Mereka ingin mendirikan negara terpisah yang didasarkan pada syariat Islam.
Sedangkan Indonesia menganut Pancasila yang mempersatukan seluruh agama, suku dan kebudayaan. Ancaman seperti ini sangat berbahaya karena bisa terkait dengan ideologi.
Contoh lainnya adalah suku-suku tradisional yang tidak menyukai masuknya kemajuan teknologi. Para tetua adat tidak ingin posisi atau keadaan yang dianggapnya ideal tersebut berubah. Meskipun kemajuan teknologi tidak semuanya buruk.
