Network
Biasanya, dalam pinjaman ini kerap dilakukan agar dapat memenuhi atau menambah kebutuhan permodalan dalam usaha atau bisnis yang sedang dijalani.
Namun, bisa juga dalam situasi yang berbeda. Ketika ada salah satu klien dari suatu perusahaan yang tidak dapat membayar tagihan dari pinjaman tersebut, sehingga hal tersebut dapat mengganggu arus cashflow pada bisnis yang sedang dijalani.
Oleh sebab itu, jenis risiko ini patut diwaspadai dan dilakukan secara hati-hati agar tidak menjadi masalah yang dapat mengganggu bisnis atau usaha dikemudian hari.
Baca Juga: 25 Soal UAS Pengantar Manajemen Semester I (Pilihan Ganda) yang Sering Ditanyakan Beserta Jawabannya
2. Risiko Pasar
Salah satu dari 4 jenis risiko keuangan yang patut waspadai ialah risiko pasar. Perubahan ialah salah satu hal yang pasti terjadi hingga harus menghadapi risiko pasar ini.
Biasanya, risiko ini melibatkan perubahan kondisi dari trend pasar. Oleh sebab itu, seorang pengusaha atau pebisnis harus memiliki kecerdikan dalam membuat prediksi, perencanaan serta solusi dalam mengikuti trend pasar yang ada.
Salah satu contoh dari risiko pasar ini ialah, ketika konsumen atau masyarakat lebih tertarik dengan trend belanja online dalam memenuhi kebutuhan pokok atau tersiernya.
Untuk menyikapi hal ini, suka ataupun tidak, seorang pengusaha dituntut untuk merubah pasarnya ke sistem digital agar bisnis yang sedang dijalani tetap bisa bersaing dengan perubahan yang ada.
3. Risiko Likuiditas
Pada risiko ini meliputi dua hal, yaitu likuiditas aset serta risiko pendanaan operasional. Arti dari likuiditas aset ini adalah kemudahan yang relatif dimana perusahaan mampu mengubah aset yang dimiliknya menjadi uang tunai ketika ada kebutuhan yang mendesak dan substansial dalam arus kas tambahan.
Kemudian, maksud dari likuiditas pendanaan operasional menjadi salah satu acuan arus kas harian.
